Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Juli 2021, 1 (7), 815 - 820
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v1i7.132 http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN DISTRIBUSI
REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT TK II DUSTIRA
CIMAHI
Indri Ismawati
1
, Nurul Aulia Yulianti
2
, Irda Sari
3
Politeknik Piksi Ganesha
1, 2, 3
indriismawati21@gmail.com
1
2
, irdasari13@gmail.com
3
Abstrak
Received:
Revised :
Accepted:
01-07-2021
16-07-2021
25-07-2021
Latar Belakang: Salah satu bentuk pelayanan di rumah
sakit terutama dibagian rawat jalan yaitu pendistribusian
rekam medis yang dapat mempengaruhi kepuasan pasien.
Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan, diperoleh bahwa
terdapat keterlambatan pendistribusian dokumen rekam
medis lebih dari 10 menit.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keterlambatan
distribusi rekam medis rawat jalan di Rumah Sakit TK II
Dustira Cimahi.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan
observasi dan wawancara. Sampel yang digunakan
berjumlah 92 berkas rekam medis rawat jalan di Rumah
Sakit TK II Dustira Cimahi.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase
keterlambatan pendistribusian dokumen rekam medis rawat
Jalan di Rumah Sakit TK II Dustira Cimahi periode 21-23
Juni 2021 mengalami keterlambatan 48% dari sampel 92
dokumen rekam medis rawat jalan sedangkan 52% dokumen
rekam medis rawat jalan sudah memenuhi standar waktu
yang ditentukan.
Kesimpulan: Faktor yang mempengaruhi keterlambatan
pendistribusian dokumen rekam medis rawat jalan yaitu
karena kurangnya sumber daya manusia dibagian distribusi,
kurangnya rak penyimpanan dokumen rekam medis dan
tugas rangkap yang dilakukan oleh petugas distribusi rekam
medis.
Kata Kunci: persentase pendistribusian rekam medis;
dokumen rekam medis; faktor penyebab
keterlambatan distribusi rekam medis.
Abstract
Background: One form of service in hospitals, especially in
the outpatient department, is the distribution of medical
records that can affect patient satisfaction. Based on the
results of the field work practice, it was found that there was
a delay in the distribution of medical record documents for
Indri Ismawati, Nurul Aulia Yulianti and Irda Sari/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(7), 815-
820
Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Distribusi Rekam Medis Rawat Jalan di Rumah
Sakit Tk II Dustira Cimahi 816
more than 10 minutes.
Objective: The purpose of this study was to determine what
factors affect the delay in the distribution of outpatient
medical records at the TK II Dustira Cimahi Hospital.
Methods: The research method used is descriptive research
with a qualitative approach. The data collection method used
is using observation and interviews. The sample used was 92
outpatient medical record files at TK II Dustira Cimahi
Hospital. The results showed that the percentage of delays in
the distribution of outpatient medical record documents at the
TK II Dustira Cimahi Hospital for the period 21-23 June
2021 experienced a delay of 48% from a sample of 92
outpatient medical record documents while 52% of outpatient
medical record documents have met the specified time
standard.
Conclusion: Factors that affect the delay in the distribution
of outpatient medical record documents are due to the lack of
human resources in the distribution section, the lack of
medical record document storage racks and duplicate tasks
carried out by medical record distribution officers.
Keywords: percentage of medical record distribution;
medical record documents; factors causing
delay in medical record distribution.
Correspondence: Indri Ismawati
Email: indriismawati21@gmail.com
PENDAHULUAN
Pelayanan publik merupakan kegiatan pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik (Indonesia, 2009). Salah satu penyelenggara pelayanan publik dalam hal ini adalah
Rumah Sakit, yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan pelayanan publik di bidang
kesehatan. Pelayanan kesehatan adalah tersedianya pelayanan yang berhasil guna dan
berdaya guna yang tersebar secara merata diseluruh Indonesia. Dengan demikian
terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal dapat tercapai bagi setiap orang
sehingga dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Rahmah & Wahyuni, 2015).
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang
sakit maupun orang sehat, dan juga dapat menjadi tempat penularan penyakit serta
memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan (Kepmenkes,
2004). Rumah sakit memiliki berbagai bentuk pelayanan, salah satunya yaitu pelayanan
rawat jalan. Rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien dan tidak lebih
dari 24 jam pelayanan untuk tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan
pelayanan kesehatan lainnya, tanpa mengharuskan pasien tersebut di rawat inap
(Rahmatika, 2004). Upaya untuk meningkatkan pelayanan yang dilakukan oleh Rumah
Sakit adalah dengan menyelenggarakan berbagai unit sebagai pelakasana program-
program untuk tercapainya pelayanan berkualitas. Salah satu indikator pelayanan yang
berkualitas adalah dengan tercapainya tertib administrasi yang dapat dilihat dari sistem
Indri Ismawati, Nurul Aulia Yulianti and Irda Sari/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(7), 815-
820
Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Distribusi Rekam Medis Rawat Jalan di Rumah
Sakit Tk II Dustira Cimahi 817
pengelolaan rekam medis yang baik. Rumah sakit membutuhkan unit-unit pembantu
untuk menjalankan tugasnya, diantaranya adalah unit rekam medis (Budi, 2011)
Rekam Medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang pasien yang
berisi identitas, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis lain pada sarana pelayanan
kesehatan untuk rawat jalan, rawat inap baik dikelola pemerintah maupun swasta
(Permenkes, 2008). Rekam medis juga merupakan keterangan baik yang tertulis maupun
terekam tentang identitas, anamnesis, penentuan fisik laboratorium diagnosis segala
pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang
dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat (Depkes,
2008). Secara umum isi Rekam Medis dapat dibagi dalam dua kelompok data yaitu, data
medis atau data klinis dan data sosiologis atau data non-medis.
Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat kesempurnaan pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan dengan menggunakan potensi
sumber daya yang tersedia di rumah sakit atau puskesmas secara wajar, efisien dan efektif
serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai norma, etika, hukum, dan sosial
budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan pemerintah, serta
masyarakat konsumen (Bustami, 2011).
Pelayanan rekam medis yang baik dan bermutu tercermin dari pelayanan yang ramah,
cepat, serta nyaman. Masa kerja mempengaruhi kinerja petugas rekam medis, semakin
lama bekerja maka semakin cepat dalam melayani pengambilan berkas rekam medis
sehingga dapat meminimalisir waktu tunggu pasien (Siagian, 2008). Mutu pelayanan
kesehatan bisa disebut baik jika di dukung oleh sistem pelayanan rekam medis yang cepat
dan tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh rumah sakit.
Salah satu bentuk pelayanan di rumah sakit terutama dibagian rawat jalan yaitu
pendistribusian rekam medis. Sistem pendistribusian yang baik adalah sistem
pendistribusian yang cepat, baik dan efisien (Hatta, 2008). Distribusi rekam medis adalah
kegiatan mencatat nomor rekam medis yang telah di cari oleh petugas filling pada buku
ekpedisi sesuai poli yang dituju, kemudian rekam medis tersebut diantarkan menuju poli
oleh petugas distribusi rekam medis. Apabila waktu dalam pendistribusian rekam medis
lama, maka akan menghambat terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
pasien dan menjadi salah satu indikator dalam mengukur kepuasan pasien.
Dalam rangka mengetahui lebih mendalam terkait hal tersebut, peneliti
mengambil kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan
pendistribusian dokumen rekam medis rawat jalan di Rumah Sakit TK II Dustira Cimahi.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan
untuk menjelaskan dan menggambarkan secara sistematis, masalah, fakta, keadaan,
fenomena, variabel, program atau informasi yang diperlukan dari lapangan dengan
pendekatan kualitatif (Miharti, 2018). Peneleitian deskriftif juga merupakan suatu metode
untuk mendeskripsikan tentang sesuatu keadaan secara objektif, memecahkan dan
menjawab permasalahan yang sedang di hadapi pada situasi sekarang. Menurut
(Sugiyono, 2016). Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen
kunci. Penelitian ini menjelaskan atau mendeskripsikan tentang pendistribusian dokumen
rekam medis pasien rawat jalan di Rumah Sakit TK II Dustira Cimahi dan menjelaskan
tentang faktor apa saja yang mempengaruhi keterlambatan distribusi rekam medis rawat
jalan di Rumah Sakit TK II Dustira Cimahi. Subjek dalam penelitian ini yaitu, petugas
distribusi rekam medis. Objek penelitian atau sasaran penelitian adalah berkas rekam
medis rawat jalan Rumah Sakit TK II Dustira Cimahi. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah menggunakan observasi. dan wawancara. Menurut (Saryono, 2010),
Indri Ismawati, Nurul Aulia Yulianti and Irda Sari/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(7), 815-
820
Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Distribusi Rekam Medis Rawat Jalan di Rumah
Sakit Tk II Dustira Cimahi 818
wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat
dilakukan dengan langsung atau menggunakan telepon. Menurut (Notoatmodjo, 2010),
observasi yaitu suatu prosedur terencana, antara lain mencatat jumlah dan taraf aktifitas
berhubungann masalah penelitian Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif
dengan memaparkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan, serta dihasilkan
upaya rekomendasi sejalan dengan penelitian (Azis & Deharja, 2020).
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 21-23 Juni 2021 di Rumah Sakit TK II
Dustira Cimahi. Berdasarkan hasil survey Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan di
Rumah Sakit TK II Dustira Cimahi terdapat masalah mengenai keterlambatan
pendistribusian rekam medis. Pengambilan sampel dihitung dari jumlah dokumen rekam
medis rawat jalan periode tanggal 21-23 Juni 2021 dengan jumlah 1.196 pasien rawat
jalan. Sampel yaitu bagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili
keseluruhan populasi. Perhitungan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin (Sevilla et.
aI. 2007) dalam (Medis, n.d.).
n=


n=



n=


n=


n=


n= 92,28
n= 92 sampel
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh sampel berkas rekam medis
pasien rawat jalan sebanyak 92 sampel.
Tabel 1. Jumlah Sampel Rekam Medis
DRM Rawat Jalan
Keterangan
53
Tepat
39
Tidak tepat
92
Sumber refrensi data tabel: Data Primer tanggal 21-23 Juni 2021
B. Pembahasan
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa pendistribusian rekam medis rawat
jalan di Rumah Sakit TK II Dustira Cimahi yang kurang dari 10 menit berjumlah 53
dokumen rekam medis, sedangkan pendistribusian rekam medis rawat jalan yang lebih
dari 10 menit berjumlah 39 dokumen rekam medis. Berdasarkan tabel kategorisasi
pendistribusian dokumen rekam medis rawat jalan di Rumah Sakit TK II Dustira Cimahi
periode 21-23 Juni 2021 dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut:
Indri Ismawati, Nurul Aulia Yulianti and Irda Sari/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(7), 815-
820
Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Distribusi Rekam Medis Rawat Jalan di Rumah
Sakit Tk II Dustira Cimahi 819
Gambar 1. Diagram Persentase
Berdasarkan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa persentase pendistribusian
dokumen rekam medis rawat jalan di Rumah Sakit TK II Dustira Cimahi periode 21-23
Juni 2021 mengalami keterlambatan 48% dari sampel 92 dokumen rekam medis rawat
jalan sedangkan 52% dokumen rekam medis rawat jalan sudah memenuhi standar waktu
yang ditentukan. Faktor yang mempengaruhi keterlambatan pendistribusian dokumen
rekam medis rawat jalan yaitu karena kurangnya sumber daya manusia dibagian
distribusi, kurangnya rak penyimpanan dokumen rekam medis dan tugas rangkap yang
dilakukan oleh petugas distribusi rekam medis.
KESIMPULAN
Persentase pendistribusian dokumen rekam medis rawat jalan di Rumah Sakit TK II
Dustira Cimahi periode 21-23 Juni 2021 mengalami keterlambatan 48% dari sampel 92
dokumen rekam medis rawat jalan sedangkan 52% dokumen rekam medis rawat jalan
sudah memenuhi standar waktu yang ditentukan.
Kurangnya jumlah petugas distribusi rekam medis di Rumah Sakit TK II Dustira
Cimahi mengakibatkan tingginya beban kerja yang di lakukan. Kurangnya rak
penyimpanan sehingga dokumen rekam medis masih banyak Yang tercecer menyulitkan
petugas untuk mencari dokumen rekam medis, sehingga memperlambat pendistribusian
dokumen rekam medis rawat jalan.
Dokumen rekam medis yang sulit ditemukan membuat petugas distribusi ikut serta
untuk mencari dokumen rekam medis tersebut sehingga petugas distribusi merangkap
menjadi petugas filling.
BIBLIOGRAFI
Azis, F., & Deharja, A. (2020). Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pendistribusian
Dokumen Rekam Medis ke Poli Bedah di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. J-
REMI: Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan, 1(4), 424430.
Budi, S. C. (2011). Manajemen unit kerja rekam medis. Yogyakarta: Quantum Sinergis
Media.
Bustami, M. S. (2011). Penjaminan mutu pelayanan kesehatan & akseptabilitasnya.
58%
42%
Tepat Tidak Tepat
Indri Ismawati, Nurul Aulia Yulianti and Irda Sari/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(7), 815-
820
Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Distribusi Rekam Medis Rawat Jalan di Rumah
Sakit Tk II Dustira Cimahi 820
Depkes, R. I. (2008). Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI, 18.
Hatta, G. R. (2008). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di sarana pelayanan
kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia.
Indonesia, P. R. (2009). Undang-Undang RI No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik. Lembaran Negara RI Tahun 2009. Sekretariat Negara. Jakarta, 177.
Kepmenkes, R. I. (2004). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1204. MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit.
Medis, L. W. P. R. (n.d.). Tinjauan Lama Waktu Pendistribusian Rekam Medis Pada
Pasien Rawat Jalan Di Rsu Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016.
Miharti, R. (2018). Faktor Penyebab Keterlambatan Penyediaan Berkas Rekam Medis
Pasien Rawat Jalan Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Di Rsud Tidar Kota
Magelang Tahun 2018.
Notoatmodjo, S. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.
Permenkes, R. I. (2008). No 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis. Jakarta:
Menteri Kesehatan Reupublik Indonesia.
Rahmah, E. R., & Wahyuni, I. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecepatan
Pengambilan Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan RSUD dr. Soekardjo Kota
Tasikmalaya 2014. Jurnal Persada Husada Indonesia, 2(5), 3244.
Rahmatika, Y. (2004). Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Kualitas
Pelayanan (Studi Kasus: Rumah Sakit Pusat Pertamina). IPB (Bogor Agricultural
University).
Saryono, A. (2010). Metodologi penelitian kualitatif dalam bidang kesehatan.
Yogyakarta: Nuha Medika, 9899.
Siagian, P. S. (2008). Manajemen Sumber Daya M anusia, jakarta: Bumi Askara. 2000.
Teori Dan Praktek Kepemimpinan.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. PT Alfabet.
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication
under the terms and conditions of the Creative Commons
Attribution (CC BY SA) license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).