Nur’Aida Sofiah Sinaga, Delpi Aprilinda, Alim Putra Budiman /Cerdika: Jurnal Ilmiah
Indonesia, 1(7), 840-846
Konsep Kepemimpinan Transformasional 843
yang transformasional lebih memposisikan dirinya sebagai mentor yang bersedia
menampung aspirasi para bawahannya.
Kepemimpinan transformasional hadir dalam kehidupan dunia kepemimpinan
dapat menjadi jawaban atas berbagai macam persoalan tentang tantangan pada zaman saat
ini. Dimana pada zaman sekarang banyak perubahan. Bukan lagi zaman ketika manusia
dapat menerima segala apa yang menimpanya, tetapi pada zaman sekarang sangat
berbeda pada zaman dahulu karena pada zaman sekarang banyak manusia yang
mengkritik dan meminta yanglayak dari apa yang diberikannya secara kemanusiaan.
Terminology motivasi Maslow mengutip bahwa manusia di era saat ini adalah manusia
yang memiliki keinginan mengatualisasikan dirinya, yang berimplikasi pada bentuk
pelayanan dan penghargaan terhadap manusia itu sendiri. Oleh karena itu kepemimpinan
transformasional pada zaman sekarang tidak hanya didasarkan pada kebutuhan akan
penghargaan diri, tetapi juga dapat menumbuhkan kesadaran atas adanya pemimpin untuk
mengambil alih dalam berbuat yang terbaik sesuai dengan kajian perkembangan
manajemen dan kepemimpinan yang memandang manusia, kinerja, dan pertumbuhan
organisasi merupakan sisi yang saling berpengaruh (Diana 2019).
Gaya Kepemimpinan Transformasional
Sudarwan Danim (Shalahuddin, 2015) menjelaskan bahwa kepemimpinan
transformasional berasal dari kata “to transform” yang artinya mentransformasikan atau
mengubah sesuatu menjadi bentuk yang berbeda. Seperti mentransformasikan visi
menjadi sebuah realita, potensi yang menjadi actual, laten yang menjadi manifest dan
lain-lain. Menurut (Suarga 2017) kepemimpinan transformasional adalah pemimpin yang
mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi bawahannya dengan cara tertentu. Yaitu
dengan cara melakukan penerapan dalam kepemimpinan transformasional maka bawahan
akan merasa dipercayai, dihargai, dan loyal serta respek terhadap pemimpinnya.
James McGregor Burns merupakan seorang ilmuan yang pertama kali
mengemukakan tentang konsepsi kepemimpinan transformasional. Bernard Bass dalam
kaitannya dengan kepemimpinan transformasional mengatakan bahwa:
“Transformational leaders transform the personal values of followers to support the
vision and goals of the organization by fostering an environment where relationships
can be formed and by establishing a climate of trust in which visions can be shared”.
Sedangkan secara operasionalnya Bernard Bass memaknai bahwa kepemimpinan
transformasional adalah “Leadership and performance beyond expectations”.
Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Seorang pemimpin transformasional
harus mampu mentransformasikan secara optimal tentang sumber daya organisasi dalam
rangka mencapai tujuan yang bermakna sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Seperti: Sumber daya manusia, Fasilitas, dana, dan faktor eksternal organisasi. Sedangkan
dalam indikatornya, dengan cara memberikan pembaharuan, memberi teladan,
mendorong kinerja bawahan, mengharmoniskan lingkungan kerja, memberdayakan
bawahan, bertindak atas sistem nilai, serta meningkatkan kemampuan dan mampu
menghadapi dalam situasi yang rumit.
Ciri–Ciri Kepemimpinan Transformasional
Ciri-ciri seorang pemimpin transformasional adalah dia yang senantiasa
merangkul segala hambatan maupun halangan yang terdapat dalam organisasi, seperti
(Diana 2019) :
a) Seorang pemimpin yang suka berbagi kekuasaannya kepada bawahan dan
pengikutnya.
b) Menasehati dan memberi peluang untuk kemajuan organisasi.
c) Berusaha untuk mempersiapkan segala keperluan demi kemajuan dan kemauan
bawahan dan para pengikutnya agar lebih bertanggung jawab.