Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Juli 2021, 1 (1), 793-
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v1i7.122 http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMAN 2
MANGGELEWA
Dian Annisa
1
, Restisiyah Septa Ichma Devy
2
, Hairunnisa
3
, Febry Dwi Yani
4
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang
1, 2, 3, 4
dianannisakurniadin@gmail.com
1
; restisiyahdevy@gmail.com ; Nniza739@gmail.com
; febrydwyyany@gmail.com
3
Abstrak
Received:
Revised :
Accepted:
09-06-2021
22-07-2021
27-07-2021
Latar Belakang: Sarana dan prasarana yang ada disekolah
sangat berpengaruh dalam keberlangsungan proses belajar
mengajar yang efektif dan bermutu.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimanakah manajemen sarana dan prasarana yang
dilakukan di SMAN 2 Manggelewa.
Metode: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan
deskriptif, data penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil
wawancara.
Hasil: SMAN 2 Manggelewa memiliki sarana dan prasarana
sekolah yang baik serta manajemen sarana dan prasarana
yang cukup baik seperti perencanaan, pengadaan,
pendistribusian, pemanfaatan, penghapusan dan pengawasan,
dimana hal ini menjadi prinsip dasar manajemen dalam segi
sarana dan prasarana.
Kesimpulan: Manajemen yang dilakukan oleh SMAN 2
Manggelewa dalam bidang sarana dan prasarana bisa
dikatakan sudah baik. Dilihat dari bagaimana perencanaan
yang dilakukan di SMAN 2 Manggelewa sudah mengikuti
prinsip-prinspi manajemen yang modern.
Kata kunci: manajemen, sarana, prasarana, SMA.
Abstract
Background: The existing facilities and infrastructure in
schools are very influential in the continuity of the effective
and quality teaching and learning process.
Objective: The purpose of this study was to find out how the
management of facilities and infrastructure is carried out at
SMAN 2 Manggelewa.
Methods: The research method used in this study is a
qualitative method using a descriptive approach, the data of
this study were obtained based on the results of interviews.
Results: SMAN 2 Manggelewa has good school facilities
and infrastructure as well as good management of facilities
and infrastructure such as planning, procurement,
distribution, utilization, elimination and supervision, where
these are the basic principles of management in terms of
facilities and infrastructure.
Dian Annisa, Hairunnisa, Restisiyah Septa Ichma Devy, Febry Dwi Yani /Cerdika: Jurnal Ilmiah
Indonesia /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(7), 793-799
Manajemen Sarana dan Prasarana di SMAN 2 Manggelewa 794
Conslusion: The management carried out by SMAN 2
Manggelewa in the field of facilities and infrastructure can
be said to be good. Judging from how the planning carried
out at SMAN 2 Manggelewa has followed modern
management principles.
Keywords: management, facilities, infrastructure, SMA.
Coresponden Author : Dian Annisa
Email : dianannisakurniadin@gmail.com
PENDAHULUAN
Dewasa ini pendidikan menjadi memegang peran yang sangat penting dalam
mengembangkan kualitas pembangunan suatu negara, termasuk pembangunan Sumber
Daya Manusia yang bermutu. Sekolah salah satu tempat yang digunakan para peserta
didik untuk mengembangkan kemampuan akademik dan non akademiknya serta
menyalurkan minat juga bakatnya agar tercapai tujuan pendidikan untuk membentuk
karakter seseorang (Purnami & Tampubolon, 2020). Proses pembelajaran adalah inti dari
proses pendidikan itu sendiri dimana proses ini melibatkan guru sebagai pemegang
kendali pembelajaran, seorang guru yang profesional dan kompeten akan sangat mudah
menyampaikan materi kepada para peserta didik sehingga hasil pembelajaran akan sangat
optimal (Sumiharsono & Hasanah, 2017). Selain dari itu, keberadaan unsur-unsur lain
dalam mengembangkan efektifitas mutu pembelajaran para peserta didik sangat penting
salah satunya adalah sarana dan prasaran sekolah (Malaya Sinta, 2019).
Menurut (Herawati, Tobari, & Missriani, 2020) sarana pendidikan merupakan
peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses
pendidikan, khususnya proses belajar, mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja dan
kursi, serta alat-alat dan media pengajaran (Fathurrahman & Putri Dewi, 2019).
Sarana pendidikan dan prasarana pendidikan tidaklah sama. Sarana pendidikan
adalah semua fasilitas (peralatan, perlengkapan, bahan dan perabotan) yang secara
langsung digunakan dalam proses belajar mengajar , baik yang bergerak maupun yang
tidak bergerak agar tercapai tujuan pendidikan dan berjalan dengan lancar, teratur, efektif
dan efisien, seperti: gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat media pengajaran,
perpustakaan, kantor sekolah, ruang osis, tempat parkir, ruang laboratorium. Adapun
prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya
proses pendidikan atau pengajaran, seperti: halaman, kebun atau taman sekolah, jalan
menuju sekolah, tata tertib sekolah, dan sebagainya (Indrawan, 2015).
Manajemen sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai proses kerja sama
pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien.
Pengelolaan sarana dana prasarana tersebut dimaksudkan agar penggunaannya dapat
berjalan dengan efektif dan efisien. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas
mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan
kontribusi pada proses pendidikan secara optimal dan berarti. Kegiatan pengelolaan ini
meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan iventaris,
penghapusan, penugasan atau pemanfaatan dan tanggung jawab.
Dalam memenuhi standar alat infrastruktur yang diresmikan oleh BNSP
diperlukan standarisasi serta manajemen alat serta infrastruktur. Terdapat sebagian alasan
kenapa pengelolaan alat infrastruktur butuh dikelola dan dimanage dengan baik antara
lain: Sebab alat serta infrastruktur pembelajaran ialah salah satu sumber daya utama yang
penting dalam mendukung kelancaran proses pembelajaran di sekolah. Hal ini tentu
Dian Annisa, Hairunnisa, Restisiyah Septa Ichma Devy, Febry Dwi Yani /Cerdika: Jurnal Ilmiah
Indonesia /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(7), 793-799
Manajemen Sarana dan Prasarana di SMAN 2 Manggelewa 795
menjadi dasar penulis untuk mengeahui bagaimana pelaksanaan pengadaan sarana dan
prasaran yang dilakukan di SMA Negeri 2 Manggalewa.
METODE PENELITIAN
Dalam melakukan suatu penelitian pasti nya menggunakan metode penelitian
tertentu, sesuai dengan jenis penelitian yang akan dilakukan. Metode-metode penelitian
ada beragam jenis nya. dalam penelitian kali ini peneliti akan menggunakan pendekatan
kualitatif. Menurut (Haryati & Hidayat, 2019) penelitian kualitatif adalah penelitian di
bidang ilmu umani dan kemanusiaan dengan aktivitas yang berdasarkan disiplin ilmiah
untuk mengumpulkan, mengkelaskan, menganalisis, dan menafsirkan fakta-fakta serta
hubungan- hubungan antara fakta-fakta alam, masyarakat, kelakuan dan rohani manusia
guna menemukan prinsip-prinsip pengetahuan dan metode-metode baru dalam usaha
menanggapi hal-hal tersebut (Suwendra, 2018). Penelitian ini termasuk penelitian
dekriptif (descriptive research), karena bertujuan untuk menggambarkan ciri tertentu dari
suatu fenomena dan berusaha mendiskripsikan dan menginterpretasikan apa yang ada
(bisa mengenai kondisi atau hubungan yang ada pendapat yang sedang tumbuh, proses
yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, kecenderungan yang tengah
berkembang.
Penelitian ini mengambil lokasi di SMAN 2 Manggelewa yang berada di Kota
Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Lokasi yang diambil berdasarkan hasil
pertimbangan yaitu lokasi penelitian yang mudah dijangkau sehingga memudahkan
peneliti dalam melakukan penelitian. Kemudian, metode pengumpulan data
menggunakan dua cara yaitu wawancara dan observasi. Metode observasi digunakan
untuk mengamati secara langsung sarana dan prasarana yang ada di SMAN 2
Manggelewa dalam meningkatkan keefektifan proses belajar mengajar siswa. Sedangkan,
metode wawancara digunakan untuk mengambil data tentang SMAN 2 Manggelewa
dengan melakukan wawancara secara langsung dengan wakil kepala sekolah SMAN 2
Manggelewa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Manajemen sarana prasarana adalah kegiatan menata, mulai dari perencanaan
(analisis kebutuhan), pengadaan, inventarisasi, pendistribusian, pemanfaatan,
pemeliharaan, penghapusan dan pertanggungjawaban terhadap barang-barang bergerak
dan tidak bergerak, perabot sekolah, alat-alat belajar dan lain-lain. Manajemen sarana
prasarana sangatlah penting dalam menunjang proses belajar mengajar agar lebih efektif.
Tujuan dari manajemen sarana prasarana itu sendiri yaitu dapat menciptakan sekolah
yang bersih, rapi, indah sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi
guru maupun murid untuk berada di sekolah. Manajemen sarana prasarana itu juga harus
sangat di perhatikan oleh lembaga pendidikan, baik dari pemerintah maupun dari unit
pendidikan itu sendiri. (Ananda & oda kinata, 1390)
Kegiatan pengelolaan manajemen sarana prasarana ini meliputi kegiatan
perencanaan, pengawasan, penyimpanan investarisasi dan penghapusan serta penataan.
Ada lima faktor penting yang harus ada pada proses belajar mengajar yaitu : guru, murid,
tujuan, materi dan waktu. Ketidakadaan salah satu faktor saja dari faktor tersebut, maka
tidak mungkin terjadi proses belajar mengajar. Dengan 5 faktor tersebut, proses belajar
mengajar dapat dilaksanakan walaupun kadang-kadang dengan hasil yang minimal pula.
Dian Annisa, Hairunnisa, Restisiyah Septa Ichma Devy, Febry Dwi Yani /Cerdika: Jurnal Ilmiah
Indonesia /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(7), 793-799
Manajemen Sarana dan Prasarana di SMAN 2 Manggelewa 796
Hasil tersebut dapat ditingkatkan apabila ada sarana penunjang, yaitu faktor
fasilitas/sarana dan prasarana pendidikan. oleh karena ini, penting bagi kita untuk
mempelajari tentang manajemen sarana prasarana.
Istilah sarana dan prasana tidak memiliki satu makna, akan tetapi memiliki makna
yang berbeda. sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dalam proses belajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta media
pengajaran. Adapun prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, dan jalan
menuju sekolah. Manajemen alat serta infrastruktur pembelajaran di sekolah ialah cara
pemanfaatan seluruh alat serta infrastruktur yang dimiliki sekolah. Dengan cara itu
diharapkan seluruh pemanfaatan alat serta infrastruktur pembelajaran di sekolah bisa
berjalan dengan efektif dan efisien.
B. Pembahasan
Berdasarkan uraian di atas maka standarisasi sarana prasarana sekolah sangat
diharuskan karena untuk memacu pengelola, penyelenggara, dan satuan pendidikan agar
dapat meningkatkan kinerjanya dalam memberikan layanan pendidikan yang bermutu.
Dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007 tentang standar
Sarana dan Prasarana Sekolah bab III :
“Standar Sarana Prasarana Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah
(SMA/MA).
A. Satuan Pendidikan
1) Satu SMA/MA memiliki minimum 3 rombongan belajar dan maksimum 27
rombongan belajar.
2) Satu SMA/MA dengan tiga rombongan belajar melayani maksimum 6000 jiwa.
Untuk pelayanan penduduk lebih dari 6000 jiwa dapat dilakukan penambahan
rombongan belajar di sekolah yang telah ada, atau pembangunan SMA/MA baru.
Bab III tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas/
Madrasah Aliyah (SMA/MA)
B. Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Sebuah SMA/MA sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut :
1. Ruang kelas
2. Ruang perpustakaan
3. Ruang laboratorium biologi
4. Ruang laboratorium fisika
5. Ruang laboratorium kimia
6. Ruang laboratorium komputer
7. Ruang laboratorium bahasa
8. Ruang pimpinan
9. Ruang guru
10. Ruang tata usaha
11. Tempat beribadah
12. Ruang konseling
13. Ruang UKS
14. Ruang organisasi kesiswaan
15. Jamban
16. Gudang
17. Ruang sirkulasi
18. Tempat bermain/berolahraga
Dian Annisa, Hairunnisa, Restisiyah Septa Ichma Devy, Febry Dwi Yani /Cerdika: Jurnal Ilmiah
Indonesia /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(7), 793-799
Manajemen Sarana dan Prasarana di SMAN 2 Manggelewa 797
Hasil penelitian ini mengenai manajmenen sarana dan prasarana di SMAN 2
Manggelewa yaitu pertama, pada proses perencanaan sarana prasarana yang dilakukan
oleh SMAN 2.
1. Proses perencanaan sarana prasarana di sekolah ini dilakukan dengan mengidentifikasi
sarana-sarana atapun prasarana yang dibutuhkan sekolah. Hal ini biasa dilakukan oleh
wakil kepala sekolah nya sendiri ataupun di wakilkan oleh staff-staff sekolah yang
bertugas untuk memeriksa sarana prasarana di sekolah ini. kemudian setelah di
identifikasi, akan diajukan ke pihak sekolah untuk di minta RAB atau rancangan
anggaran biaya nya. Adapun sarana dan prasarana yang direncanakan berkaitan
dengan penunjang proses pembelajaran yang diperlukan baik dari sarana
pembelajaran, seperti media pembelajaran, buku-buku pembelajaran perlengkapan
kelas, serta berbagai keperluan mengajar seperti spidol, bolpoin, penghapus, dan
penggaris. Pada prasarana yang dibutuhkan yaitu ruang kelas dan musolah.
2. Dalam hal pengadaan sarana dan prasarana di SMAN 2 Manggelewa yaitu, terdapat
dua sumber biaya yang pertama dari dana BOS atau Dana Bantuan Operasional
Sekolah dan juga dari swadaya wali murid. Akan tetapi biaya nya lebih banyak di
ambil dari dana BOS dan sebagian dari swadaya wali murid. Kemudian sarana-sarana
atau barang-barang yang sekali pakai seperti ATK dan lainnya itu dari dana BOS.
Sedangkan prasarana seperti gedung, ruang kelas baru, lab dan lainnya itu dari
pemerintahan provinsi. Dan hal ini dilakukan sekali pertahun.
3. Dalam hal pendistribusian dan pemanfaatan sarana dan prasarana di SMAN 2
Manggelewa. Pendistribusian dan pemanfaatan sarana dan prasarana di sekolah ini
dilakukan dengan disalurkan ke wali kelas untuk mecatat kebutuhan kelas masing-
masing seperti bangku, kursi, papan tulis, dan lain-lain. Kemudian di laporkan ke staff
staff yang bertanggung jawab atas sarana prasarana sekolah.
4. Proses pemeliharaan sarana dan prasarana yang dilakukan SMAN 2 Manggelewa,
yaitu dengan mengidentifikasi sarana-sarana yang butuh diperbaiki kemudian dicatat
dan diserahkah ke dana BOS. Sedangkan untuk prasarana seperti gedung, mushola,
kelas- kelas yang butuh sedikit perbaikan, akan di catat kemudian di serahkan ke
pemerintahan provinsi melalui online.
5. Proses penghapusan atau menghilangkan sarana prasarana yang tidak layak
digunakan, yaitu melakukan identifikasi pada sarana dan prasarana yang tidak layak
atau sudah memenuhi standar waktu, seperti bangku, kursi, papan tulis, gedung, kelas
dll. Itu akan diserahkan ke BMD atau Barang Milik Daerah untuk diusulkan
mengganti dengan yang baru. Biasanya untuk gedung 5 tahun ke atas sudah tidak
layak digunakan.
6. Proses pengawasan saran dan prasarana SMAN 2 Manggelewa, yaitu biasanya di
lakukan pengasawan oleh pihak BMD nya sendiri. Dan pengawasan nya dilakukan
setiap satu tahun sekali.
Dari hasil wawancara yang didapat oleh peneliti maka dengan adanya sarana dan
prasana serta manajemen yang baik pasti mampu menambah tingkat efektifitas proses
belajar dan mengajar yang ada di sekolah baik di SMAN 2 Manggelewa dan di sekolah
lain.
Dian Annisa, Hairunnisa, Restisiyah Septa Ichma Devy, Febry Dwi Yani /Cerdika: Jurnal Ilmiah
Indonesia /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(7), 793-799
Manajemen Sarana dan Prasarana di SMAN 2 Manggelewa 798
KESIMPULAN
Manajemen yang dilakukan oleh SMAN 2 Manggelewa dalam bidang sarana dan
prasarana bisa dikatakan sudah baik. Temuan yang didapatkan pada penelitian ini
diantaranya, pertama pada perencanaan sarana dan prasarana pada bagian ini kepala
sekolah ataupun staff sekolah mencatat kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
sekolah dan nantinya di minta RAB untuk sarana dan prasarana. Kedua pengadaan, dalam
pengadaannya SMAN 2 Manggelewa memiliki dua sumber dana yaitu dari dana BOS dan
swadaya wali murid, namun yang lebih banyak digunakan adalah dana BOS. Ketiga
pendistribusian, dimana pada bagian ini sarana yang ada didistribusikan kepada wali-wali
keas untuk dimanfaatkan dan dijaga sebaik-baiknya. Keempat pemeliharaan sarana dan
prasarana, ketika ada suatu sarana dan prasarana yang sudah tidak layak pakai maka dari
pihak sekolah akan mencatat sarana dan prasarana yang tidak layak seperti meja dan kursi
yang nantinya akan di serahkan ke panitia dana BOS dan prasarana yang sudah tidak
layak pakai akan dicatat dan datanya akan diserahkan ke pemerintah provinsi. Kelima,
pada proses penghapusan maka pihak sekolah mengidentivikasi dan nantinya data
tersebut akan diserahkan kepada BMD untuk gedung biasanya 5 tahun ke atas akan
diperbaiki. Terakhir, untuk proses pengawasan sarana dan prasarana dilakukan oleh
pegawai yang mencatat BMD.
BIBLIOGRAFI
Ananda, R., & oda kinata, B. (1390). Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan.
CV. Widya Puspita.
Fathurrahman, F., & Putri Dewi, R. O. (2019). Manajemen Sarana Dan Prasarana
Pendidikan Dalam Mendukung Proses Belajar Siswa Di Sdn Puter 1 Kembangbahu
Lamongan. Jurnal Reforma, 8(1), 178. https://doi.org/10.30736/rfma.v8i1.141
Haryati, T., & Hidayat, A. G. (2019). Makna Sumbang (Mbolo Weki) pada Acara
Pernikahan Masa Kini (Studi Kasus) di Desa Monggo Kecamatan Madapangga
Kabupaten Bima. Seminar Nasional Taman Siswa Bima, 1(1), 397404.
Herawati, N., Tobari, T., & Missriani, M. (2020). Analisis Pengelolaan Sarana dan
Prasarana Pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 20 Tanjung Raja Kabupaten Ogan
Ilir. Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(2), 16841690.
Indrawan, I. (2015). Pengantar manajemen sarana dan prasarana sekolah. Deepublish.
MALAYA SINTA, I. (2019). MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA. 4(1), 7792.
https://doi.org/10.15575/isema.v3i2.5645
Purnami, J. H., & Tampubolon, H. (2020). STRATEGI KEPALA SEKOLAH SATUAN
PENDIDIKAN KERJASAMA (SPK) DALAM MENEGAKKAN MANAJEMEN
BERBASIS SEKOLAH (MBS). Jurnal Manajemen Pendidikan, 9(1), 115.
Sumiharsono, R., & Hasanah, H. (2017). Media Pembelajaran: Buku Bacaan Wajib
Dosen, Guru dan Calon Pendidik. Pustaka Abadi.
Suwendra, W. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Ilmu Sosial, Pendidikan,
Kebudayaan dan Keagamaan. bandung: Nilacakra.
Dian Annisa, Hairunnisa, Restisiyah Septa Ichma Devy, Febry Dwi Yani /Cerdika: Jurnal Ilmiah
Indonesia /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(7), 793-799
Manajemen Sarana dan Prasarana di SMAN 2 Manggelewa 799