Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Juni 2021, 1 (6), 696-706
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
10.36418/cerdika.v1i6.103 696
PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION DI IFRS DEWI SRI
KARAWANG
Nawal Yazid Thalib
1
, Dadan Ridwanuloh
2
, Himyatul Hidayah
3
Prodi Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang, Indonesia
nawalyazid29@gmail.com
1
; dadanridwanuloh@ubpkarawang.ac.id
2
;
himyatul.hidayah@ubpkarawang.ac.id
3
Abstract
Received:
Revised :
Accepted:
10-06-2021
24-06-2021
26-06-2021
The problem in this study is the employee turnover rate at the
Pharmacy Installation at Dewi Sri Karawang Hospital.
Turnover is a classic problem that entrepreneurs have always
faced. As with any ongoing replacement, both replacement
due to age and resignation. This type of research used in this
research is quantitative research. In this study, researchers
used a saturated sampling technique and obtained a sample
of 27 employees. The analysis technique used is a statistical
test to test how far the influence of one explanatory or
independent variable individually in explaining the variation
of the dependent variable using the SPSS program. Decision
making is based on the comparison of the t value and the
critical value according to the significant level used, namely
0.05. Based on the research results, it is known that there is a
partially significant negative effect of job satisfaction, work
stress and work environment on turnover intention in the
Pharmacy Installation at Dewi Sri Karawang Hospital. Based
on the t test, job satisfaction is obtained sig 0.456, work stress
is obtained sig 0.398, work environment is obtained sig 0.372
on turnover intention> 0.05, so H1, H2 and H3 are accepted.
Keywords: Turnover Intention; job satisfaction; job stress and
work environment.
Abstrak
Masalah dalam penelitian ini adalah tingkat Turnover
karyawan pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Dewi Sri
Karawang. Turnover merupakan masalah klasik yang selalu
dihadapi para pengusaha. Seperti halnya replacement yang
terus berjalan, baik replacement pergantian karena faktor
umur maupun pengunduran diri. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitiaan kuantitatif.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling
jenuh diperoleh sampel sebanyak 27 karyawan. Teknis
analisi yang digunakan adalah uji statistik untuk menguji
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau
independen secara individual dalam menerangkan variasi
Nawal Yazid Thalib, Dadan Ridwanuloh, Himyatul Hidayah/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia,
1(6), 696-706
Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Turnover Intention di
Ifrs Dewi Sri Karawang
697
variabel dependen menggunakan program SPSS.
Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai t
hitung dan nilai kritis sesuai dengan tingkat signifikan yang
digunakan yaitu 0,05. Berdasarkan hasil penelitian diketahui
ada pengaruh negatif signifikan secara parsial kepuasan
kerja, stress kerja dan lingkungan kerja terhadap turnover
intention di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Dewi Sri
Karawang. Berdasarkan uji t, kepuasan kerja diperoleh sig
0.456, stres kerja diperoleh sig 0.398, lingkungan kerja
diperoleh sig 0.372 terhadap turnover intention > 0,05 maka
H1, H2 dan H3 diterima.
Kata kunci: Turnover Intention; kepuasan kerja; stress kerja
dan lingkungan kerja.
Coresponden Author : Nawal Yazid Thalib
Email : nawaly[email protected]
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia merupakan kemampuan terpadu dari daya pikir dan fisik
yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh lingkungan dan keturunan,
sedangkan prestasi kerja nya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Sumber daya manusia memiliki banyak peranan penting di dalam perusahaan yang tidak
dapat terpisahkan dalam pencapaian tujuan perusahaan, hal ini menandakan bahwa
diperlukan adanya proses pengolaan sumber daya manusia yang baik dalam suatu
perusahaan guna mencapai tujuan (Widodo, 2015). Disiplin yang baik mencerminkan
besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugasnya yang diberikan
kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer selalu berusaha agar pada
bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Seorang manajer dikatakan efektif dalam
kepemimpinannya, jika karyawannya berdisiplin baik. Untuk memelihara dan
meningkatkan kedisiplinan yang baik adalah hal yang sulit. Karna banyak faktor yang
mempengaruhinya (Suwanto, 2019).
Salah satu permasalahan bagi manajemen sumber daya manusia atau yang hampir
ditemui oleh semua organisasi ialah turnover. Turnover adalah suatu kejadian dimana
perpindahan karyawan dari suatu organisasi dan biasanya merupakan pilihan terakhir.
Turnover sering digunakan oleh karyawan untuk mendapatkan atau mencari keadaan
yang lebih baik, namun hal ini dapat menimbulkan kerugian bagi organisasi yang
ditinggalkannya (Prihanjana, 2013).
Turnover Intention memiliki dampak negatif bagi organisasi karena menciptakan
ketidakstabilan terhadap kondisi tenaga kerja, menurunnya produktivitas karyawan,
suasana kerja yang tidak kondusif dan juga berdampak pada meningkatnya biaya sumber
daya manusia (Dharma, 2013).
Turnover Intention pada karyawan dapat berdampak pada organisasi ketika
berujung pada keputusan karyawan untuk benar-benar meninggalkan organisasi
(turnover), karena keinginan untuk keluar tersebut berasal dari individu karyawan sendiri
dan bukan merupakan keinginan organisasi atau perusahaan. Disebutkan beberapa
dampak negatif yang akan terjadi pada organisasi akibat pergantian karyawan, seperti :
meningkatnya potensi biaya perusahaan, masalah prestasi, masalah pola komunikasi dan
sosial, merosotnya semangat kerja, strategi-strategi pengendalian yang kaku, hilangnya
biaya-biaya peluang strategik (Manurung & Ratnawati, 2012).
Nawal Yazid Thalib, Dadan Ridwanuloh, Himyatul Hidayah/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia,
1(6), 696-706
Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Turnover Intention di
Ifrs Dewi Sri Karawang
698
Tingginya tingkat turnover pada perusahaan akan semakin banyak menimbulkan
berbagai macam biaya, seperti biaya pelatihan maupun biaya rekrutmen yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan. Turnover intention harus di sikapi sebagai suatu fenomena
dan perilaku manusia yang penting dalam kehidupan perusahaan dari sudut pandang
individu maupun sosial, mengingat bahwa keinginan berpindah karyawan tersebut akan
mempunyai dampak yang signifikan bagi perusahaan dan karyawan yang bersangkutan
(Toly, 2001).
Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan Kesehatan secara paripurna meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif dengan menyediakan gawat darurat, rawat inap, dan rawat jalan (Kristiana,
2020). Menurut (Yaqin, 2013) tingkat turnover di rumah sakit secara normal berkisar
antara 5% -10% pertahun, dikatakan tinggi apabila tingkat turnover lebih dari 10%
pertahun. Keluarnya karyawan dari rumah sakit dapat menimbulkan dampak yang kurang
baik, seperti menyebabkan terganggunya proses pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada pasien.
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) merupakan salah satu unit di rumah sakit
tempat penyelenggaraan kegiatan pekerjaan kefarmasian yang ditunjukan untuk
keperluan rumah sakit dan pasien. Pekerjaan kefarmasian yang dimaksud yaitu kegiatan
yang menyangkut pengelolaan perbekalan farmasi seperti: perencanaan, pengadaan,
penerimaan, penyimpanan, distribusi, pembuatan, pengendalian mutu sediaan farmasi,
pencatatan, pelaporan, pemusnahan, pelayanan resep, pelayanan informasi obat, dan
konseling, farmasi klinik di ruangan (Yasli et al., 2020)..
Kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja.
Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan dan kombinasi dalam dan luar
pekerjaan (Bahri & Nisa, 2017)Stres merupakan suatu tanggapan adaptif, dibatasi oleh
perbedaan individual dan proses psikologis, yaitu suatu konsekuensi dari setiap kegiatan
(lingkungan), situasi atau kejadian eksternal yang membebani tuntutan psikologis atau
fisik yang berlebihan terhadap seseorang. Stres yang bersifat positif disebut eustress
sedangkan stres yang yang berlebihan dan bersifat merugikan disebut “distres”.
(Nurhendar, 2007).
Lingkungan kerja juga merupakan salah satui faktor yang memmpengaruhi
kinerja. Pengertian lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang
ada di sekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan meliputi tempat bekerja, fasilitas, kebersihan, pencahayaan,
ketenangan, termasuk juga hubungan kerja antara orang-orang yang ada di tempat
tersebut. sehingga gairah kerja para karyawan akan meningkat. Lingkungan kerja yang
ada di lapangan dapat dilihat dari pencahayaan di dalam ruangan kurang baik,
peralatan kantor yang tidak tertata dengan rapi, minimnya sarana dan prasarana dan
kurang bersahabat dengan rekan kerja (Hasibuan, 2018).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian angkaangka dan analisis
menggunakan statistik (Yani et al., n.d.). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Dewi Sri Karawang, dalam penelitian ini populasi yang
diambil adalah seluruh karyawan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Dewi Sri Karawang
berjumlah 27 orang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling jenuh.
Teknik Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel yang menjadikan semua anggota
populasi sebagai sampel. dengan syarat populasi yang ada kurang dari 30 orang. Untuk itu
sampel yang diambil dari penelitian ini 27.
Nawal Yazid Thalib, Dadan Ridwanuloh, Himyatul Hidayah/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia,
1(6), 696-706
Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Turnover Intention di
Ifrs Dewi Sri Karawang
699
Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu kuesioner (angket),
Kuesioner (angket) dalam penelitian ini berupa pertanyaan tertutup. Pengujian instrument
berupa uji validitas dan uji reliabilitas dan metode analisis data berupa uji normalitas, uji
multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji hipotesis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Pengujian Instrumen
a. Hasil Uji Validitas
hasil perhitungan uji validitas dilakukan dengan program SPSS versi 25. Uji
signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r
hitung
dengan r
tabel.
Jika r
hitung
lebih besar
dari r
tabel
maka pernyataan dinyatakan valid. Untuk degree of freedom (df) = n 2, dalam
hal ini n adalah sampel. Dalam penelitian ini jumlah sampel (n) = 27 dan besar nya df
dapat dihitung 27 - 2 = 25, dengan df = 25 dan alpha 0.05 didapat r
tabel
= 0.396.
1. Turnover Intention
Tabel 4.5 Validitas Turnover Intention
r
hitung
r
tabel
Keterangan
0.818
0.396
Valid
0.647
0.396
Valid
0.680
0.396
Valid
0.726
0.396
Valid
0.833
0.396
Valid
0.818
0.396
Valid
0.755
0.396
Valid
0.808
0.396
Valid
0.820
0.396
Valid
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa variabel turnover intention
mempunyai r
hitung
> r
tabel
yaitu untuk n = 27 dengan taraf signifikan 5% adalah 0.396,
sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur variabel turnover intention yang
digunakan dalam penelitian ini valid. Karena uji validitas untuk masing-masing item dari
variabel menunjukan nilai yang berbeda diatas nilai r
tabel
yaitu 0.396.
2. Kepuasan Kerja
Tabel 4.6 Validitas Kepuasan Kerja
N
o
r
hitung
r
tabel
Keterangan
1
0.592
0.396
Valid
2
0.452
0.396
Valid
3
0.409
0.396
Valid
4
0.458
0.396
Valid
5
0.474
0.396
Valid
6
0.594
0.396
Valid
7
0.614
0.396
Valid
8
0.748
0.396
Valid
9
0.771
0.396
Valid
10
0.578
0.396
Valid
11
0.702
0.396
Valid
12
0.691
0.396
Valid
Nawal Yazid Thalib, Dadan Ridwanuloh, Himyatul Hidayah/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia,
1(6), 696-706
Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Turnover Intention di
Ifrs Dewi Sri Karawang
700
13
0.616
0.396
Valid
14
0.688
0.396
Valid
15
0.575
0.396
Valid
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa variabel kepuasan kerja mempunyai
r
hitung
> r
tabel
yaitu untuk n = 27 dengan taraf signifikan 5% adalah 0.396, sehingga dapat
dikatakan semua konsep pengukur variabel kepuasan kerja yang digunakan dalam
penelitian ini valid. Karena uji validitas untuk masing-masing item dari variabel
menunjukan nilai yang berbeda diatas nilai r
tabel
yaitu 0.396.
3. Stress Kerja
Tabel 4.7 Validitas Setress Kerja
N
o
r
hitung
r
tabel
Keterangan
1
0.465
0.396
Valid
2
0.598
0.396
Valid
3
0.661
0.396
Valid
4
0.636
0.396
Valid
5
0.542
0.396
Valid
6
0.748
0.396
Valid
7
0.655
0.396
Valid
8
0.505
0.396
Valid
9
0.678
0.396
Valid
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa variabel setress kerja mempunyai
r
hitung
> r
tabel
yaitu untuk n = 27 dengan taraf signifikan 5% adalah 0.396, sehingga dapat
dikatakan semua konsep pengukur variabel setress kerja yang digunakan dalam penelitian
ini valid. Karena uji validitas untuk masing-masing item dari variabel menunjukan nilai
yang berbeda diatas nilai r
tabel
yaitu 0.396.
4. Lingkungan Kerja
Tabel 4.8 Validitas Lingkungan Kerja
N
o
r
hitung
r
tabel
Keterangan
1
0.575
0.396
Valid
2
0.706
0.396
Valid
3
0.656
0.396
Valid
4
0.418
0.396
Valid
5
0.750
0.396
Valid
6
0.808
0.396
Valid
7
0.728
0.396
Valid
8
0.778
0.396
Valid
9
0.695
0.396
Valid
1
0.669
0.396
Valid
1
0.643
0.396
Valid
1
0.545
0.396
Valid
Berdasarkan table diatas menunjukan bahwa variabel turnover intention mempunyai r
hitung
> r
tabel
yaitu untuk n = 27 dengan taraf signifikan 5% adalah 0.396, sehingga dapat
dikatakan semua konsep pengukur variabel turnover intention yang digunakan dalam
penelitian ini valid. Karena uji validitas untuk masing-masing item dari variabel
menunjukan nilai yang berbeda diatas nilai r
tabel
yaitu 0.396.
Nawal Yazid Thalib, Dadan Ridwanuloh, Himyatul Hidayah/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia,
1(6), 696-706
Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Turnover Intention di
Ifrs Dewi Sri Karawang
701
b. Reliabilitas
Hasil perhitungan uji validitas dilakukan dengan program SPSS versi 25. Uji
reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Cronbach alpha (a). Suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach alpha > 0.60.
Tabel 4.9 Reliabilitas
o
Variabel
Cronbach alpha
Minimal Cronbach
alpha
Kriteria
1
Turnover Intention
0.913
0.60
Reliabel
2
Kepuasan Kerja
0.850
0.60
Reliabel
3
Stress Kerja
0.768
0.60
Reliabel
4
Lingkungan Kerja
0.881
0.60
Reliabel
Dari uji reliabilitas yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa hasil Cronbach alpha
setiap variabel lebih dari standar minimal Cronbach alpha yang disyaratkan yaitu 0.60,
maka variabel Turnover Intention, Kepuasan Kerja, Stress Kerja dan Lingkungan Kerja
reliabel sehingga ke empat variabel tersebut dapat dilanjutkan untuk analisis selanjutnya.
2. Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja, Stress Kerja dan Lingkungan Kerja
terhadap Turnover Intention pada Karyawan Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Dewi Sri Karawang.
a. Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Hasil perhitungan uji normalitas dilakukan dengan program SPSS versi 25.
Adapun hasil output dapat dilihat sebagai berikut.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
27
Normal
Parameters
a,b
Mean
.0000000
Std.
Deviation
4.96976862
Most Extreme
Differences
Absolute
.133
Positive
.133
Negative
-.094
Test Statistic
.133
Asymp. Sig. (2-tailed)
.200
c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Berdasarkan hasil dengan uji kolmogrov smirnov dengan mengambil taraf
signifikan (𝛼) sebesar 5%. Berdasarkan table output spss tersebut diketahui bahwa nilai
signifikansi sebesar 0.200 lebih besar dari 0.05 maka uji normalitas kolmogrov smirnov
dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Uji Multikolonealitas
Hasil perhitungan uji normalitas dilakukan dengan program SPSS versi 25.
Adapun hasil output dapat dilihat sebagai berikut.
Nawal Yazid Thalib, Dadan Ridwanuloh, Himyatul Hidayah/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia,
1(6), 696-706
Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Turnover Intention di
Ifrs Dewi Sri Karawang
702
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T
Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
1
(Constant)
43.189
19.5
01
2.215
.037
Kepuasan
Kerja
-.207
.273
-.196
-.759
.456
.448
2.233
Stress Kerja
.279
.324
.196
.861
.398
.578
1.730
Lingkungan
Kerja
-.215
.237
-.245
-.910
.372
.412
2.430
a. Dependent Variable: Turnover Intention
Berdasarkan tabel output coefisient” pada bagian collinearity statistics
diketahui nilai tolerance untuk variabel kepuasan kerja (X1), stres kerja (X2), dan
lingkungan kerja (X3) adalah 0.448, 0.578, dan 0.412 lebih besar dari 0.10, sementara
nilai VIF untuk variabel kepuasan kerja (X1), stress kerja (X2), dan lingkungan kerja
(X3) adalah 2.233, 1.730 dan 2.430 lebih kecil dari 10.00. Maka dapat disimpulkan tidak
terjadi gejala multikolonealitas dalam model regresi.
Uji Heteroskadestisidas
hasil perhitungan uji normalitas dilakukan dengan program SPSS versi 25.
Adapun hasil output dapat dilihat sebagai berikut.
Berdasarkan hasil output scatterplots diketahui bahwa titik titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 di sumbu Y penyebaran titik titik tidak membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskadestisidas, hingga model regresi yang
baik dan ideal dapat terpenuhi.
b. Uji Regresi Linear Berganda
Hasil perhitungan uji normalitas dilakukan dengan program SPSS versi 25.
Adapun hasil output dapat dilihat sebagai berikut.
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
43.189
19.501
2.215
.037
Nawal Yazid Thalib, Dadan Ridwanuloh, Himyatul Hidayah/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia,
1(6), 696-706
Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Turnover Intention di
Ifrs Dewi Sri Karawang
703
Kepuasan kerja
-.207
.273
-.196
-.759
.456
Stress Kerja
.279
.324
.196
.861
.398
Lingkungan Kerja
-.215
.237
-.245
-.910
.372
a. Dependent Variable: Turnover intention
Berdasarkan tabel coefficientmemberikan informasi tentang persamaan regresi
dan ada tidaknya pengaruh variabel kepuasan kerja (X1), stress kerja (X2), dan
lingkungan kerja (X3) terhadap variabel turnover intention (Y). Adapun persamaan
regresi dalam analisis penelitian ini adalah sebagai berikut :
Y = 43.189 + (-0.207) + 0.279 + (-0.215)
Sementara untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel kepuasan kerja
(X1), stress kerja (X2), dan lingkungan kerja (X3) terhadap variabel turnover intention
(Y) dapat dilihat dengan uji hipotesis.
c. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan pengujian secara parsial menggunakan uji
t. Adapun hasil output dapat dilihat sebagai berikut.
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
43.189
19.501
2.215
.037
Kepuasan kerja
-.207
.273
-.196
-.759
.456
Stress Kerja
.279
.324
.196
.861
.398
Lingkungan
Kerja
-.215
.237
-.245
-.910
.372
a. Dependent Variable: Turnover intention
Nilai probabilitas yang di dapatkan dari hasil pengolahan data melalui program SPSS
pada dapat dilihat pada table coefficient kolom sig atau significance bahwa probabilitas
variabel kepuasan kerja sebesar 0.456; variabel stress kerja sebesar 0.398 dan variabel
lingkungan kerja sebesar 0.372 maka dapat disimpulkan ketiga probabilitas dari variabel
tersebut lebih dari 0.05.
1. H
1
: ada pengaruh negatif kepuasan kerja (X1) terhadap turnover intention
2. H
2 :
ada pengaruh negatif stress kerja (X2) terhadap turnover intention
3. H
3
: ada pengaruh negatif lingkungan kerja (X3) terhadap turnover intention.
Karena tidak ada nya pengaruh dalam penelitian ini maka tidak dilakukan uji koefisien
determinasi.
B. PEMBAHASAN
1. Pembahasan Hasil Penelitian
1) Pengaruh Kepuasan Kerja (X1) terhadap Turnover Intention (Y)
Pengujian untuk hipotesis pertama menunjukan bahwa kepuasan kerja
berpengaruh negatif terhadap Turnover Intention pada Instalasi Farmasi Rumah
sakit Dewi Sri Karawang, tingkat kepuasan kerja karyawan pada Instalasi
Farmasi Rumah sakit Dewi Sri Karawang sebagian besar disebabkan oleh adanya
pekerjaan yang menyenangkan di dalam perusahaan. Hal ini dapat membuat
Turnover Intention menurun apabila karyawan merasa puas berada di perusahaan.
Karyawan merasa puas memiliki pekerjaan yang menyenangkan tentu akan
merasa nyaman untuk berada di perusahaannya, dan karyawan yang merasa tidak
puas akan keluar dari perusahaan. Karyawan pada Instalasi Farmasi Rumah sakit
Dewi Sri Karawang merasa puas dengan pekerjaannya maka pimpinan hendaknya
Nawal Yazid Thalib, Dadan Ridwanuloh, Himyatul Hidayah/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia,
1(6), 696-706
Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Turnover Intention di
Ifrs Dewi Sri Karawang
704
memberikan kesempatan kerja yang lebih baik dengan cara memberikan
kesempatan peningkatan pengalaman dan kemampuan karyawan selama bekerja.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
(Lestari & Mujiati, 2018) mengemukakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh
negatif terhadap Turnover Intention karyawan.
2) Pengaruh stres kerja (X2) terhadap turnover intention (Y)
Pengujian untuk hipotesis kedua menunjukan bahwa Stress Kerja
berpengaruh positif terhadap Turnover Intention pada Instalasi Farmasi Rumah
Sakit Dewi Sri Karawang. Karyawan merasa tidak puas dengan hasil yang di
dapat dari apa yang sudah di kerjakan dan karyawan dalam menjalankan tugas
merasa di tekan karena terlalu banyaknya aturan sehingga muncul rasa ingin
meninggalkan perusahaan. Hal tersebut berarti bahwa semakin tinggi tingkat
stress kerja maka akan semakin tinggi tingkat Turnover Intension karyawan pada
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Dewi Sri Karawang. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian terdahulu yg dilakukan oleh (Waspodo et al., 2013)
mengemukakan bahwa stress kerja terpengaruh positif terhadap Turnover
Intention karyawan.
3) Pengaruh lingkungan kerja (X3) terhadap turnover intention (Y)
Pengujian untuk hipotesis ketiga menunjukan bahwa Lingkungan Kerja
berpengaruh negatif terhadap Turnover Intention terhadap karyawan Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Dewi Sri Karawang. Karyawan merasa nyaman dan
semangat pada saat bekerja karena bersih nya ruangan kerja dan suhu udara yang
sejuk tidak membuat karyawan kepanasan, serta di sediakan nya alat keselamatan
kerja yang membuat karyawan tenang dalam bekerja. Hal ini dapat membuat
Turnover Intention menurun apabila karyawan merasa nyaman dan puas berada
di perusahaannya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh (Halimah et al., 2016) mengemukakan bahwa lingkungan kerja
berpengaruh negatif terhadap Turnover Intention karyawan.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data beserta interpretasinya, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut : 1) Kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap Turnover Intention karyawan
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Dewi Sri Karawang. Hal ini berarti semakin tinggi
kepuasan kerja karyawan maka akan mengurangi turnover intention karyawan, sebaliknya
semakin rendah kepuasan kerja karyawan maka akan meningkatkan turnover intention
karyawan. 2) Stres Kerja berpengaruh positif terhadap Turnover Intention Karyawan
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Dewi Sri Karawang. Hal ini berarti semakin tinggi
kepuasan kerja karyawan maka akan mengurangi turnover intention karyawan,
sebaliknya semakin rendah kepuasan kerja karyawan maka akan meningkatkan Turnover
Intention karyawan. 30 Lingkungan Kerja berpengaruh negatif terhadap Turnover
Intention karyawan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Dewi Sri Karawang. Hal ini berarti
semakin tinggi kepuasan kerja karyawan maka akan mengurangi Turnover Intention
karyawan, sebaliknya semakin rendah kepuasan kerja karyawan maka akan meningkatkan
Turnover Intention karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data bahwa Kepuasan Kerja, Stres
Kerja dan Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap Turnover Intention sebesar 31,1 %.
Sedangkan sisanya 68,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Nawal Yazid Thalib, Dadan Ridwanuloh, Himyatul Hidayah/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia,
1(6), 696-706
Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Turnover Intention di
Ifrs Dewi Sri Karawang
705
BIBLIOGRAPHY
Bahri, S., & Nisa, Y. C. (2017). Pengaruh Pengembangan Karir Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 18(1),
915.DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fjimb.v18i1.1395
Dharma, C. (2013). Hubungan antara turnover intention dengan komitmen organisasional
di PT. X medan. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Jurusan Administrasi Niaga Politeknik
Negeri Medan, 1(2), 19.
Halimah, T. N., Fathoni, A., & Minarsih, M. M. (2016). Pengaruh Job Insecurity,
Kepuasan Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Turnover Intention Pramuniaga
Di Gelael Supermarket (Studi Kasus Pada Gelael Superindo Kota Semarang).
Journal of Management, 2(2).
Hasibuan, S. M. (2018). Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja
terhadap Kinerja. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 1(1), 7180.DOI:
http://dx.doi.org/10.30596%2Fmaneggio.v1i1.2243
Kristiana, R. (2020). Rumah Sakit Pendidikan Di Kota Magelang. Jurnal Poster Pirata
Syandana, 2(01).
Lestari, N. N. Y. S., & Mujiati, N. W. (2018). Pengaruh Stres Kerja, Komitmen
Organisasi, Dan Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap Turnover Intention. Udayana
University.
Manurung, M. T., & Ratnawati, I. (2012). Analisis pengaruh stres kerja dan kepuasan
kerja terhadap turnover intention karyawan (studi pada STIKES Widya Husada
Semarang). Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Nurhendar, S. (2007). Pengaruh Stres Kerja Dan Semangat Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Bagian Produksi (Studi Kasus Pada CV. Aneka Ilmu Semarang).
Diponegoro University.
Prihanjana, I. P. I. (2013). Rekomendasi menurunkan turnover rate karyawan
menggunakan analisis faktor pendorong dan penarik. J. Adm. Kebijak. Kesehat,
11(1), 3843.
Suwanto, S. (2019). Pengaruh Disiplin Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan. JENIUS (Jurnal Ilmiah
Manajemen Sumber Daya Manusia), 3(1), 1623.DOI:
http://dx.doi.org/10.32493/JJSDM.v3i1.3365
Toly, A. A. (2001). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover intentions pada
staf kantor akuntan publik. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 3(2), 102125.DOI:
https://doi.org/10.9744/jak.3.2.pp.%20102-125
Waspodo, A. A. W. S., Handayani, N. C., & Paramita, W. (2013). Pengaruh kepuasan
kerja dan stres kerja terhadap turnover intention pada karyawan pt. Unitex di bogor.
JRMSI-Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, 4(1), 97115.
Nawal Yazid Thalib, Dadan Ridwanuloh, Himyatul Hidayah/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia,
1(6), 696-706
Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Turnover Intention di
Ifrs Dewi Sri Karawang
706
Widodo, S. E. (2015). Manajemen pengembangan sumber daya manusia. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Yani, A., Mangkunegara, A. A. A. P., Revisi, P. K. E., & Aditama, R. (n.d.). Sugiyono.
2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Yaqin, M. A. (2013). Pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap
turnover intention karyawan KJPP Toha, Okky, Heru & Rekan cabang Surabaya.
Jurnal Ilmu Manajemen (JIM), 1(3).
Yasli, D. Z., Handayuni, L., Yenni, R. A., Susanti, P., Hariani, M., Noffrian, R., & Tania,
T. (2020). Penyuluhan Tata Cara Pendistribusian Obat di RSIA Mutiara Bunda
Padang. Jurnal Abdidas, 1(6), 857861.DOI:
https://doi.org/10.31004/abdidas.v1i6.231
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY ND)
license (https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/).