Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Mei 2021, 1 (5), 496 - 507
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
10.36418/cerdika.v1i5.93 496
STUDI LITERATUR PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KEMANGI
(Ocimum basilicum L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA
PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN
GALUR WISTAR YANG DIBERI
DIET TINGGI LEMAK
Dita Fitriani
1
, Neno Fitriyani Hasbie
2
, Putri Aprilianti
3
1
Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
2
Departemen Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
3
Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
Dita@malahayati.ac.id
1
neno_hasbie@yahoo.com
2
putriaprilianti2000@gmail.com
3
Abstract
Received:
Revised :
Accepted:
23-04-2021
15-05-2021
22-05-2021
Obesity is the accumulation of excess triacyl glycerol in the
fat tissue due to excess energy intake for a long time.
Obesity is associated with abnormal serum levels.
Triglycerides are esters of glycerol alcohol with fatty acids.
Basil leaves have phytochemical compounds including
flavonoids, gallic acid, glycolysite, saponins, caseic acid,
and essential oils containing eugenol (70.5%) as the main
component. Destination: This study aims to determine the
effect of basil extract (Ocimum basilicum L.) on triglyceride
levels, to determine the dosage and duration of basil extracts
that are effective in reducing triglyceride levels. Research
methods: The research design used was a descriptive
research design. Literature review uses the google scholar
and PubMed databases using keywords used in data
searches to search for journals related to basil extract,
triglycerides, rats, and high-fat diets. Result: The results of
research from 11 journals that have been reviewed show
that triglyceride levels have decreased significantly. Basil
extract (Ocimum basilicum L.) is proven preclinically and
clinically to reduce triglyceride levels and as an effort to
prevent hyperlipidemia. Conclusion: Giving basil extract
(Ocimum basilicum L.) at a dose of 200 mg/kgBB for 4-5
weeks is effective in reducing triglycerides levels
significantly by 70%.
Keywords: Obesity; Triglycerides; Basil Extract
Abstrak
Obesitas merupakan timbunan triasil gliserol berlebih
dijaringan lemak akibat asupan energi berlebih dalam waktu
yang lama. Obesitas berhubungan dengan kadar serum tidak
normal. Trigliserida adalah ester dari alkohol gliserol dengan
asam lemak. Daun kemangi memiliki senyawa fitokimia
antara lain flavonoid, asam galat, glikolisit, saponin, asam
caseic, dan minyak atsiri yang mengandung eugenol (70,5%)
sebagai komponen utama. Penelitian ini bertujuan untuk
Dita Fitriani, Neno Fitriyani Hasbie, Putri Aprilianti /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(5),
496 -507
Studi Literatur Pengaruh Pemberian Ekstrak Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Terhadap Kadar
Trigliserida Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Galur Wistar yang Diberi Diet Tinggi
Lemak 497
mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kemangi (Ocimum
basilicum L.) terhadap kadar trigliserida, mengetahui dosis
dan lama pemberian ekstrak kemangi yang efektif dalam
menurunkan kadar trigliserida. Metode penelitian yang
digunakan adalah desain penelitian deskriptif. Studi pustaka
(literature review) menggunakan database google scholar
dan PubMed dengan menggunakan kata kunci yang
digunakan dalam pencarian data untuk menelusuri jurnal
yang terkait dengan ekstrak kemangi, trigliserida, tikus, dan
diet tinggi. Hasil penelitian dari 11 jurnal yang telah di
telaah bahwa pemberian ekstrak kemangi dapat menurunkan
kadar trigliserida dengan dosis pemberian 200 mg/kgBB
dapat menurunkan kadar trigliserida sebanyak 70% dengan
lama pemberian 5 dan 6 minggu. Kesimpulan penelitian ini
yaitu pemberian ekstrak kemangi efektif menurunkan kadar
trigliserida pada tikus putih (Rattus norvegicus)jantan
dengan dosis pemberian 200 mg/kgBB selama 5 dan 6
minggu menurunkan sebanyak 70%.
Kata kunci: Obesitas; Trigliserida; Ekstrak Kemangi
*Correspondence: Putri Aprilianti
Email: putriaprilianti2000@gmail.com
CC BY ND
PENDAHULUAN
Obesitas merupakan timbunan triasil gliserol berlebih dijaringan lemak akibat
asupan energi berlebih dalam waktu yang lama (Hastuti, 2019). Menurut World Health
Organization (WHO) pada tahun 2016 lebih dari 650 juta jiwa didunia menderita
obesitas. Menurut (KemenKes, 2013) prevalensi obesitas laki laki dewasa di Indonesia
adalah sebesar 19,7% pada tahun 2013, angka tersebut lebih tinggi daripada prevalensi
obesitas pada laki- laki dewasa Indonesia di tahun 2010 yaitu sebesar 7,8% dan ditahun
2007 yaitu sebesar 13,9%.
Obesitas berhubungan dengan kadar lipoprotein serum tidak normal. Pada
penderita obesitas kadar trigliserida dalam darah lebih tinggi dibandingkan orang yang
tidak obesitas.
Trigliserida adalah ester dari alkohol gliserol dengan asam lemak. Trigliserida
merupakan bentuk simpanan lemak di dalam tubuh yang berfungsi sebagai sumber
energi. Ketika tubuh membutuhkan energi, maka enzim lipase dalam sel lemak akan
memecah trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol dan melepasnya ke dalam
pembuluh darah. Sel-sel yang membutuhkan komponen tersebut akan membakarnya
maka komponen tersebut akan menghasilkan energi, karbondioksida (CO₂) dan air (H₂O).
Faktor penyebab meningkatnya kadar trigliserida dalam darah yaitu, konsumsi lemak
yang tinggi (diet tinggi lemak) yang dapat menyebabkan peningkatan kadar trigliserida
(Lestari, 2017).
Sejak zaman dahulu, masyarakat Indonesia sudah mengenal dan memakai
tumbuhan berkhasiat sebagai obat untuk upaya penanggulangan masalah kesehatan yang
dihadapi. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan ternyata tidak mampu begitu saja
menghilangkan arti pengobatan tradisional. Daun kemangi (Ocimum basilicum L)
merupakan genus dari Ocimum sp yang merupakan tanaman yang sering ditemui
Dita Fitriani, Neno Fitriyani Hasbie, Putri Aprilianti /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(5),
496 -507
Studi Literatur Pengaruh Pemberian Ekstrak Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Terhadap Kadar
Trigliserida Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Galur Wistar yang Diberi Diet Tinggi
Lemak 498
didaerah tropis. Daun kemangi mempunyai kandungan eugonol, flavonoid dan asam
ursalat yang bersifat antioksidan (Safinatun et al., 2019).
Daun kemangi memiliki senyawa fitokimia antara lain flavonoid, asam galat,
glikolisit, saponin, asam caseic dan minyak atsiri yang mengandung eugenol (70,5%)
sebagai komponen utama (Ariyani & Raharjo, 2016). Daun kemangi juga memiliki
kandungan kimia mineral makro antara lain fosfor, kalsium, magnesium dan juga
mengandung betakaroten dan vitamin C (Siagian et al., 2015). Kandungan senyawa
flavonoid, vitamin C dan betakaroten dari kemangi diharapkan mampu menurunkan
kolesterol dengan cara melindungi 3 LDL (low density lipoprotein) dari proses oksidasi
sehingga dapat mencegah aterosklerosis (Safinatun et al., 2019).
Pada penelitian sebelumnya mengenai tanaman kemangi sudah beberapa kali
dilakukan, hasil penelitian Husnaini (2019) pemberian ekstrak kemangi (Ocimum
basilicum L) menurunkan kadar kolesterol pada tikus model diabetes gestasional.
Penelitian yang dilakukan oleh Putri dkk, 2019 ekstrak kemangi (Ocimum basilicum L.)
dengan dosis 175 mg/KgBB, 350 mg/KgBB, dan 700 mg/KgBB dilaporkan memberikan
hasil yang signifikan dalam menurunkan ureum dan kreatinin. Ekstrak kemangi dengan
dosis 87,5 mg/KgBB, 175 mg/KgBB dan 350 mg/KgBB diberikan selama 10 hari juga
dilaporkan memberikan hasil yang signifikan dalam menurunkan kadar SGOT dan SGPT
pada tikus (Bahar & Septianawati, 2018).
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan studi literatur
pengaruh pemberian ekstrak kemangi terhadap kadar trigliserida pada tikus putih jantan
galur Wistar yang diberi diet tinggi lemak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh, dosis dan lama pemberian yang efektif, pada ekstrak kemangi (Ocimum
basilicum L.) terhadap kadar trigliserida pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur
wistar yang diberi diet tinggi lemak.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan studi pustaka yang didapatkan dari berbagai
literatur yang telah teruji validitasnya. Studi pustaka (literature review) menggunakan
database google scholar dan PubMed dengan menggunakan kata kunci yang digunakan
dalam pencarian data untuk menelusuri jurnal yang terkait dengan ekstrak kemangi,
trigliserida, tikus, dan diet tinggi lemak.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bagian ini terdapat literatur yang keasliannya dapat
dipertanggungjawabkan dengan tujuan penelitian. Tampilan hasil literatur dalam tugas
akhir studi literatur berisi tentang ringkasan dan pokok- pokok hasil dari setiap artikel
yang terpilih dalam bentuk tabel, kemudian dibawah bagian tabel dijabarkan apa yang
ada didalam tabel tersebut berupa makna dan trend dalam bentuk paragraf.
Penelusuran dilakukan pada dua database, yaitu: google scholar dan PubMed
(NCBI). Pada database google scholar, didapatkan hasil sejumlah 7.567 jurnal yang
dapat diidentifikasi. Pada database PubMed didapatkan sejumlah 483 jurnal.
Setelah mengidentifikasi 8.050 jurnal, maka dilakukan review terhadap judul
jurnal tersebut. Jurnal yang memiliki judul yang berpotensi relevan kemudian
direview abstraknya, sedangkan jurnal yang tidak relevan dieksklusi. Sebanyak 8.025
jurnal dieksklusi berdasarkan review jurnal, sehingga jurnal yang akan direview
abstraknya sebanyak 25 jurnal. Terdapat 10 jurnal yang duplikasi, sehingga harus
dieksklusi. Terdapat 3 jurnal yang dieksklusi karena masih dalam bentuk tesis, dan 1
Dita Fitriani, Neno Fitriyani Hasbie, Putri Aprilianti /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(5),
496 -507
Studi Literatur Pengaruh Pemberian Ekstrak Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Terhadap Kadar
Trigliserida Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Galur Wistar yang Diberi Diet Tinggi
Lemak 499
jurnal yang tidak dapat di unggah dalam bentuk full text, sehingga hanya 11 jurnal
yang akan di review.
Tabel 4.1 Overview Hasil Penelitian
Penulis
Judul Penelitian
Desain
Studi
lama
Penelitian
Variabel
Penelitian
Outcome/ Hasil
Penelitian
Hicham
Harnafi,
Mohammad
Aziz,
Souliman
Amrani
(2009)
Sweet basil (Ocimum
basilicum) improves
lipid metabolism in
hypercholesterolemic
rats
Eksperimen
10
minggu
Berat Badan,
Berat Hepar,
Berat Ginjal,
Tekanan
Darah Sistolik,
Asupan
Makanan,
Kolesterol
Total,
Trigliserida,
LDL, HDL
Setelah 10
minggu ekstrak
kemangi
mampu
menurunkan
kadar
trigliserida
masing-masing
sebanyak (39%
dengana
p<0,02) dan
(57,6% dengan
p<0,01)
Saber A.
Sakr, Sabah
F. El-Abd,
Mohamed
Osman,
Asmaa M.
Kandil,
Mona S.
Helmy
(2011)
Amerolative Effect of
Aqueous Leaf Extract
of Ocimum basilicum
on Ccl4-Induced
Hepatotoxicity and
Apoptosis in Albino
Rats
eksperimen
6 minggu
Histologi
Hepar, ALT,
AST, ALP,
Trigliserida,
LDL, HDL
Hewan yang
diberikan
ekstrak
kemangi
Ocimum
basilicum
menunjukkan
penurunan pada
kadara
trigliserida
dibandingkan
dengan yang
diberi CCL4
Dalia M.
Nahal, Hala
A. Thabet,
Sayed-
Ahmed E.F.
(2012)
Study the impacf of
sweet basil extracts
(Ocimum basilicum)
to reduce blood
cholesterol
Eksperimen
30 hari
Berat Badan
Tikus, Berat
Hepar, Berat
Jantung, Berat
Ginjal,
Trigliserida,
Kolesterol
Total, LDL,
HDL, VLDL,
SOD,
Katalase,
GST,GPx,
MDA, H202,
ALT, AST,
ALP, GT,
Asam Urat,
Urea,
Kreatinin
Ekstrak
kemangi
berpengaruh
positif
menurunkan
kadar serum
trigliserida
Hicham
Harnafi,
Mhamed
Phenolic acid-rich
extract of sweet basil
restores cholesterol
Eksperimen
5 minggu
Asupan
Makanan,
Berat Badan,
Asam phenolic
pada ekstrak
Ocimum
Dita Fitriani, Neno Fitriyani Hasbie, Putri Aprilianti /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(5),
496 -507
Studi Literatur Pengaruh Pemberian Ekstrak Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Terhadap Kadar
Trigliserida Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Galur Wistar yang Diberi Diet Tinggi
Lemak 500
Ramchoun,
Mounique
Tits, Jean-
Noël
Wsuters,
Michel
Frederich,
Luc
Angenot,
Mohammad
Aziz,
Chakib
Alem,
Souliman
Amrani
(2013)
and tryglicerides
metabolism in high
fat diet-fed mice : A
comparison with
fenofibrate
Kolesterol
Total,
Trigliserida,
HDL, LDL,
Total Protein,
Albumin,
FBG, SOD,
Katalase,
MDA, ALT,
AST, ALP,
Kreatinin¸Urea
basilicum
mampu
menurunkan
kadar
trigliserida yang
tinggi setelah 7
jam-24 jam
masing-masing
sebesar 65%
(p<0,001) dan
83% (p<0,001).
Ahmad Ali,
Muhammad
Qasim,
Muhammad
Nazar
Aftab,
Sheikh
Muhammad
Azam,
Furhan
Iqbal,
Shehla
Akram, dan
Muhammad
Zubair
Hussain
(2017)
Effect of Ocimum
basilicum extract on
hematological and
serum profile of male
albino mice after
AlCl3 induced
toxicity
eksperimen
4 Minggu
RBC, WBC,
HGB, HCT,
MCV, MCH,
MCHC, PLT,
LYM,
NEUT,AST,
ALT,
kolesterol,
Trigliserida,
creatinin, total
protein
Ekstrak
kemangi
mampu
menurunkan
kadar
trigliserida
paada dosis 100
mg/kgBB dan
pada dosis 200
mg/kgBB
mengalami
peningkatan
selama 15 hari
yang
sebelumnya
diberikan AlCl3
selama 16 hari
Chinelo
Ezeani,
Ifeoma
Ezenyi,
Theophine
Okoye,
Charles
Okoli(2017)
Ocimum basilicum
extract exhibits
antidiabetic effects
via inhibition of
hepatic glucose
mobilization and
carbohydrate
metabolizing enzimes
Eksperimen
4 minggu
Berat badan,
kadar glukosa,
AST, ALT,
ALP, TP,
ALB, CROL,
LDL,
Trigliserida
Dosis 100
mg/kgBB
mampu
menurunkaan
kadar
trigliserida
sebesar 39,54%
Ilham
Touiss,
Saloua
Khatib,
Oussama
Bekkouch,
Souliman
Amrani,
Hicham
Harnafi
(2017)
Phenolic extract from
Ocimum basilicum
restores lipid
metabolism in Triton
WR-1339-induced
hyperlipidemic mice
and prevents
lipoprotein-rich
plasma oxidation
Eksperimen
24 jam
Total
kolestreol,
Trigliserida,
LDL, HDL
Asam phenolic
pada Ocimum
basilicum
mampu
menurunkan
kadar
trigliserida yang
tinggi setelah 7
jam-24 jam
masing-masing
sebesar 65%
Dita Fitriani, Neno Fitriyani Hasbie, Putri Aprilianti /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(5),
496 -507
Studi Literatur Pengaruh Pemberian Ekstrak Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Terhadap Kadar
Trigliserida Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Galur Wistar yang Diberi Diet Tinggi
Lemak 501
(p<0,001) dan
83% (p<0,001)
Ilham
Touiss,
Mohamed
Harnafi,
Saloua
Khatib,
Oussama
Bekkouch,
Khadija
Ouguerram,
Souliman
Amrani,
Hicham
Harnafi
(2019)
Rosmarinic acid-rich
extract from Ocimum
basilicum L.
decreases
hyperlipidemia in
high fat diet-induced
hyperipidemic mice
and prevents plasma
lipid oxidation
Eksperimen
9 minggu
Trigliserida,
Kolesterol
Total, LDL,
HDL, MDA
Asam
rosmarinik pada
Ocimum
basilicum
dalam waktu 9
minggu mampu
menurunkan
kadar
trigliserida
dalam darah
sebanyak 70%
Ahmed M.
Soliman,
Hanan A.
Rizk,
Mostafa A.
Shalaby,
Ashra A.
Elkomy
(2020)
Mechanisms of
Hepato-Renal
Protective Activity of
Ocimum basilicum
Leaf Extract against
Paracetamol Toxicity
in Rat Model
Eksperimen
5 Minggu
ALT, AST,
Bilirubin
Total,
Albumin,
Trigliserida,
Kolesterol
Total, HDL,
LDL,
Kreatinin,
Urea, Protein
Total,
Glukosa,
MDA, CAT,
SOD
Pada tikus yng
diberi perlakuan
ekstrak
kemangi asam
fenolat mampu
menurunkan
secra signifikan
kadar
trigliserida
sebanyak 42%
(p<0,001)
selama 5
minggu
Aishah H.
Ghazwani,
Nadia N.
Osman,
Khadijah S.
Basalamah
(2020)
Role of Gamma-
irrated Basil
(Ocimum basilicum)
in the Alleviation of
Heart Toxicity
Induced by Arsenic
in Rats
Eksperimen
5 minggu
Trigliserida,
Kolesterol
Total, HDL,
LDL, VLDL,
CK, LDH,
MDA, CAT,
GSH, SOD
Ekstrak
kemangi
menurunkan
kadar
trigliserida total
pada kelompok
tikus yang
diberikan
sodium arsenat
dan air ekstrak
kemangi 400
mg/kgBB
selama 5
minggu
Ilham
Touiss,
Sabir
Ouahhoud,
Mohamed
Harnafi,
Toxicological
Evaluation and
Hepatoprotective
Effect of Rosmarinic
Acid-Rich Extract
from Ocimum
Eksperimen
4 minggu
Berat badan,
Berat Hepar,
ALT, AST,
ALP, LDH,
Bilirubin
Total,
Kadar
trigliserida pada
kelompok tikus
yang diberi
asam
rosmarinik dari
Dita Fitriani, Neno Fitriyani Hasbie, Putri Aprilianti /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(5),
496 -507
Studi Literatur Pengaruh Pemberian Ekstrak Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Terhadap Kadar
Trigliserida Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Galur Wistar yang Diberi Diet Tinggi
Lemak 502
Saloua
Khatib,
Oussama
Bekkouch,
Souliman
Amrani,
dan Hicham
Harnafi
(2021)
basilicum L.
Bilirubin
direk, Urea,
Kreatinin,
Protein Total,
Albumin,
Kolesterol
Total,
Trigliserida,
plasma
glukosa, LDL,
HDL, MDA.
ekstrak
kemangi
mengalami
penurunan
dibandingkan
kelompok tikus
yang diberi
CCL4
B. Pembahasan
Berdasarkan 11 jurnal yang telah direview bahwa ekstrak kemangi mengandung
asam fenolik, flavonoid, dan asam rosmarinik. Senyawa fenolik dianggap sebagai
metabolik sekunder yang dihasilkan oleh tumbuhan. Kelompok senyawa yang sangat
beragam ini memiliki struktur dasar “Fenol”, merupakan cincin aromatik yang memiliki
gugus hidroksil. Senyawa fenolik berfungsi sebagai pelindung terhadap sinar UV-B dan
kematian sel untuk melindungi DNA dari dimerisasi dan kerusakan (Lai & Lim, 2011).
Salah satu kandungan dari ekstrak kemangi adalah asam fenolik, pada penelitian
yang dilakukan oleh (Touiss et al., 2017), pemberian asam fenolik selama 5 minggu
dengan dosis 200 mg pada tikus yang diinduksi diet tinggi lemak mampu menurunkan
kadar trigliserida pada profil lipid plasma tikus secara signifikan sebanyak 42%. Pada
penelitian tersebut juga dilakukan pemberian fenofibrat dengan dosis 200 mg untuk
dijadikan pembanding. Fenofibrat juga mampu menurunkan kadar trigliserida pada profil
lipid plasma tikus secara signifikan sebanyak 51%. Asam fenolik dan fenofibrat juga
mampu menurunkan kadar trigliserida pada lipid hati tikus masing-masing sebanyak 58%
dan 72%. Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa aktivitas hipolipidemik disebabkan
oleh ekstrak asam fenolik. Tampak jelas dari pemberian ekstrak bersama dengan
kolesterol selama 5 minggu menunjukkan efek hipolipidemik yang signifikan sehingga
menurunkan triasilgliserol.
Pada penelitian (Touiss et al., 2017) konsentrasi trigliserida setelah diinduksi
asam fenolik dengan dosis 200 mg/kgBB selama 9 minggu menurunkan kadar
trigliserida plasma yang meningkat setelah 7 jam dan 24 jam pemberian masing-masing
menurun sebesar 65% dan 83%. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kaya
asam fenolik dari Ekstrak kemangi memberikan efektivitas hipolipidemik yang signifikan
pada tikus hiperlipidemik yang diinduksi Triton WR-1339 dan memecah efisien terhadap
oksidasi plasma kaya lipoprotein.
Pada penelitian (Ghazwani et al., 2020) pada tikus yang diberi arsenik 10 mg
terjadi peningkatan kadar trigliserida yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi asam
lemak bebas yang diinduksi arsenik. Pada tikus kelompok yang diberikan arsenik 10 mg,
ekstrak air kemangi mentah 400 mg dan ekstrak air kemangi radiasi 400 mg selama 5
minggu berkontribusi pada profil lipid yang mampu menurunkan kadar trigliserida.
Menurut (Touiss et al., 2017) efek ekstrak fenolik dari kemangi dengan dosis 200
mg/kgBB pada tikus hiperlipidemia menemukan bahwa pengobatan dengan ekstrak
tersebut menurunkan koleterol total dan LDL dengan menekan plasma tinggi trigliserida.
Sejalan dengan penelitian Chandra et al . (2018) pengobatan tikus diabetes dengan
ekstrak air kemangi 10 mg/kgBB menyebabkan penurunan kolesterol total dan trigliserida
disertai dengan peningkatan kadar HDL.
Pada penelitian (El-Nahal & Thabet, 2012) ekstrak kemangi secara signifikan
mampu menurunkan kadar trigliserida dengan lama penelitian 30 hari. Kelompok tikus
yang diberi ekstrak aqueous daun kemangi (dosis 0,35 g/kgBB) yang diinduksi diet tinggi
Dita Fitriani, Neno Fitriyani Hasbie, Putri Aprilianti /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(5),
496 -507
Studi Literatur Pengaruh Pemberian Ekstrak Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Terhadap Kadar
Trigliserida Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Galur Wistar yang Diberi Diet Tinggi
Lemak 503
lemak, kelompok tikus ekstrak etanolik daun kemangi (dosis 0,35 g/kgBB) yang
diinduksi diet tinggi lemak, kelompok tikus yang diberi ekstrak aqueous + etanolik daun
kemangi (dosis 0,35 g/kgBB) diinduksi diet tinggi lemak, lebih sedikit mengalami
penurunan trigliserida sebanyak 40% dibandingkan dengan kelompok tikus yang diberi
ekstrak aqueous daun kemangi (dosis 0,70 g/kgBB) yang diinduksi diet tinggi lemak,
kelompok tikus ekstrak etanolik daun kemangi (dosis 0,70 g/kgBB) yang diinduksi diet
tinggi lemak, kelompok tikus yang diberi ekstrak aqueous + etanolik daun kemangi (dosis
0,70 g/kgBB) yang diinduksi diet tinggi lemak mampu menurunkan kadar trigliserida
hingga 50%.
Penurunan plasma kolesterol total oleh ekstrak asam fenolik dikaitkan dengan
penurunan fraksi LDL, yang merupakan target pertama untuk sejumlah proses
hipolipidemik. Penelitian terbaru melaporkan bahwa trigliserida merupakan peran kunci
dalam regulasi interaksi lipoprotein untuk mempertahankan metabolism lipid normal.
Pemberian ekstrak asam fenolik bersama dengan diet hiperlipidemia secara signifikan
menekan peningkatan konsentrasi trigliserida dalam darah dan hati (Harnafi, 2013).
Pemberian ekstrak kaya asam fenolik bersama dengan diet tinggi lemak secara
signifikan menekan peningkatan konsentrasi trigliserida darah dan hati. Hasil ini
menunjukkan bahwa asam fenolik relatif mampu memulihkan katabolisme fraksi lipid.
Mekanisme efek yang mendasari hipotrigliseridemik disebabkan oleh peningkatan
stimulasi aktivitas lipolitik Plasma Lipoprotein Lipase (LPL) dan Hepatic Lipase (HL)
(Saha et al., 2012).
Flavonoid adalah metabolik sekunder dari polifenol, ditemukan secara luas pada
tanaman serta makanan dan memiliki berbagai efek bioaktif termasuk anti virus, anti
inflamasi, kardioprotektif, antidiabetes, anti kanker, anti penuan, antioksidan, dll.
Flavonoid terdapat dalam semua tumbuhan hijau sehingga dapat ditemukan pada setiap
ekstrak tumbuhan (Tiang-yang dkk, 2018).
Pada penelitian (Harnafi H. A., 2009) tikus pada kelompok yang diberikan diet
tinggi lemak baru mengalami peningkatan trigliserida pada minggu ke-10. Konsentrasi
trigliserida pada kelompok tikus yang diberi kemangi terlihat tidak menurun secara
signifikan setelah 4 - 6 minggu pemberian, namun pemberian ekstrak yang lebih lama
menekan peningkatan kadar trigliserida pada kelompok tikus yag diberi diet tinggi lemak
pada minggu ke-10, menunjukkan bahwa ekstrak kemangi menurunkan secara signifikan
sebanyak 39%. Flavonoid dan Tanin, kelompok heterogen pada polifenol tumbuhan
dimana-mana, telah menunjukkan berbagai aktivitas farmakologis, termasuk efek
hipolipidemik.
Mekanisme yang mungkin mendasari hipolipidemik hasil fitokimia ini secara
umum dalam tiga poin : pertama senyawa fenolik ini meningkatkan aktivitas reseptor
LDL hati. Kedua, tanin dan flavonoid diketetahui mengurangi sintesis koleterol melalui
penekanan hidroksimetil glutaryl-CoA (HMG-CoA) reduktase. Akhirnya, molekul-
molekul ini menghambat enzim utama yang terlibat dalam metabolism kolesterol, asil
CoA kolesterol asil transferase (ACAT).
Hal inilah yang menyebabkan penurunan trigliserida. Penelitian (Ali et al., 2017)
didapatkan hasil bahwa pemberian ekstrak kemangi selama 15 hari dengan dosis 100
mg/kgBB didapatkan penurunan yang signifikan akan tetapi pada pemberian dengan
dosis 200 mg/kgBB tidak didapatkan penurunan kadar trigliserida yang signifikan.
Pemberian Paracetamol secara oral pada peneliti (Soliman et al., 2020) dengan
dosis 500 mg/kgBB selama 30 hari menyebabkan peningkatan yang signifikan pada
kadar trigliserida. Pada kelompok tikus yang diberikan paracetamol dengan dosis 500
mg/kgBB dan Ekstrak kemangi dosis 200 mg/kgBB selama 30 hari mengalami
penurunan. Pada kelompok tikus yang diberikan paracetamol dosis 500 mg/kgBB dan
Ekstrak kemangi dosis 400 mg/kgBB mengalami penurunan tetapi tidak berbeda secara
signifikan. Paracetamol dimetabolisme di hati oleh sitokrom P₄₅₀ menjadi N-acetyl-p-
benzoquinone imine (NAPQI). NAPQI bereaksi dengan glutathione (GSA, oleh karena
Dita Fitriani, Neno Fitriyani Hasbie, Putri Aprilianti /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(5),
496 -507
Studi Literatur Pengaruh Pemberian Ekstrak Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Terhadap Kadar
Trigliserida Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Galur Wistar yang Diberi Diet Tinggi
Lemak 504
itu overdosis paracetamol dapat menyebabkan penipisan GSH hepatoseluler. Kelelahan
GSH menyebabkan NAPQI berikatan dengan protein seluler yang menyebabkan
disfungsi mitokondria, stress oksidatif, peroksidasi lipid, kerusakan hati dan kematian,
sehingga trigliserida mengalami penurunan.
Pada penelitian (Ezeani, 2017) pada tikus diabetes yang diinduksi aloksan
dipelihara selama 28 hari dengan diberi ekstrak kemangi dan dibandingkan dengan
kelompok tikus yang diberi metformin oral (150 mg/kgBB). Pada dosis 100 mg/kgBB
ekstrak kemangi mampu menurunkan kadar trigliserida sebesar 39,54%.
Rusdaina dan syauqy (2015), mengatakan bahwa senyawa flavonoid dapat
menurunkan kadar trigliserida dengan cara meningkatkan aktivitas enzim LPL
(Lipoprotein Lipase). Berdasarkan penelitian Sudheesh et al .(1997), mekanisme senyawa
flavonoid dengan menurunkan kadar trigliserida melalui peningkatan aktivitas enzim
LPL, dengan meningkatnya enzim tersebut VLDL yang mengangkut trigliserida akan
mengalami hidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak yang disebabkan
akan diserap oleh otot dan jaringan lain, lalu dioksidasi untuk menghasilkan energi dan
jaringan adiposa akan menyimpannya sebagai cadangan energi.
Menurut Tian et al . (2011), senyawa flavonoid dapat menghambat Fatty Acid
Synthase (FAS), yaitu suatu enzim yang sangat penting dalam metabolisme lemak.
Hambatan pada FAS secara langsung dapat menurunkan pembentukan asam lemak,
sehingga dapat mengurangi pembentukan trigliserida.
Asam rosmarinat atau asam rosmarinik merupakan senyawa fenolik polar turunan
asam kafeat dengan gugus fungsi cincin aromatik, C-H aromatik, grup fenol, dan
karboksilat diketahui memiliki kontribusi kuat terhadap aktivitas antioksidan dan
menurut Sudhees (1997) mekanisme yang mendasari efek hipotrigliseridemik ini
mungkin disebabkan oleh peningkatan stimulasi aktivitas lipolitik plasma lipoprotein
lipase (LPL) dan lipase hati (HL).
Pada penelitian (Touiss et al., 2019), pemberian asam rosmarinik dengan dosis
200 mg selama 9 minggu pada tikus yang diinduksi diet tinggi lemak mampu
menurunkan kadar trigiserida pada profil lipid plasma tikus secara signifikan sebanyak
70%. Pada penelitian tersebut juga dilakukan pemberian fenofibrat dengan dosis 200 mg
selama 9 minggu untuk dijadikan pembanding. Fenofibrat juga mampu menurunkan
kadar trigliserida pada profil lipid plasma tikus secara signifikan sebanyak 79%. Efek
asam rosmarinik dan fenofibrat juga mampu menurunkan kadar trigliserida pada lipid hati
tikus masing-masing sebanyak 57% dan 58%.
Pada penelitian (Touiss et al., 2021) bahwa tikus yang diinduksi Carbon
Tetrachloride (CCL₄) dengan dosis 1 ml/kgBB diberikan selama 28 hari tikus mampu
meningkatkan kadar trigliserida sebanyak 66,6%, namun pada tikus yang diinduksi
dengan CCL₄ dan asam rosmarinik 200 mg selama 28 hari sangat menunjukkan
penurunan kadar trigliserida. Asam rosmarinik dikenal sebagai salah satu polifenol
terpenting. Telah dilaporkan bahwa asam rosmarinik memberikan aktivitas biologis yang
berbeda, seperti aktivitas antioksidan, antikanker, anti-inflamasi, imunomodulator, dan
peningkatan kesehatan. Oleh karena itu, tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk
menyaring ekstrak yang kaya asam rosmarinik untuk mengetahui efek toksikologi dan
potensi hepatoprotektifnya pada hewan percobaan. Untuk itu, kami menggunakan model
tikus dari cedera hati akut yang diinduksi oleh CCl₄ untuk menguji efek teraupetik ekstrak
kaya asam rosmarinik dari Ekstrak kemangi dan mekanisme aktivitas atoprotektif.
Asam Rosmarinik memiliki mekanisme yang meningkatan aktivitas lesitin-
kolesterol asil-transferase. Selain itu, ekstrak tersebut dapat merangsang katabolisme
cepat LDL-C melalui reseptor hati sebagai jalur utama untuk eliminasi akhir kolesterol
dalam empedu sehingga menurunkan kadar kolesterol total¸ trigliserida, LDL, dan
meningkatkan HDL.
Ekstrak etanol kemangi memberikan efek hepatoprotektif terhadap kerusakan hati
yang disebabkan oleh H₂O₂ dan CCl₄ pada tikus yang dibuktikan dengan penurunan kadar
Dita Fitriani, Neno Fitriyani Hasbie, Putri Aprilianti /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(5),
496 -507
Studi Literatur Pengaruh Pemberian Ekstrak Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Terhadap Kadar
Trigliserida Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Galur Wistar yang Diberi Diet Tinggi
Lemak 505
enzim antioksidan. Ekstrak tersebut juga menunjukkan efek peroksidasi anti lipid yang
signifikan secara in vitro, selain menunjukkan aktivitas yang signifikan dalam
pembersihan radikal superoksida dan radikal oksida nitrat yang menunjukkan efek
antioksidan yang kuat. Pada penelitian (Sakr et al., 2011) didapatkan pemberian ekstrak
kemangi dengan dosis 20 ml/kgBB selama 6 minggu terhadap kelompok tikus yang diberi
Carbon Tetrachloride (CCL₄) sebanyak 1 ml/kgBB tikus diinduksi intraperitoneal
menunjukan penurunan kadar trigliserida.
Berdasarkan hasil penelitian yang terdapat pada 11 jurnal yang telah di review,
diketahui terjadi penurunan kadar trigliserida yang signifikan setelah pemberian ekstrak
kemangi selama 5 dan 6 minggu. Pada penelitian (Harnafi H. R., 2013)ditemukan hasil
yang signifikan (p<0,001) penurunan kadar trigliserida sebanyak 42% dengan dosis 200
mg/kgBB. Hal ini sejalan dengan penelitian (Touiss et al., 2019) yang menjelaskan bahwa
terjadi penuruna yang signifikan (70%) setelah pemberian ekstrak kemangi dengan dosis
200 mg/kgBB dan lama pemberian 9 minggu. Hal ini kemungkinan disebabkan karena
pemberian ekstrak kemangi yang lebih lama dapat menekan peningkataan kadar
trigliserida. (Marwat et al., 2011) menjelaskan bahwa kandungan ekstrak kemangi seperti
asam fenolik, asam rosmarinik, dan flavonoid terdapat pada semua bagian dari kemangi.
Akan tetapi untuk kandungan flavonoid lebih banyak ditemukan di bagian daun.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan :
1. Pemberian ekstrak kemangi (Ekstrak kemangi L.) dapat menurunkan kadar trigliserida
pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar yang diberi diet tinggi lemak.
2. Dosis ekstrak kemangi yang efektif untuk menurunkan kadar trigliserida adalah 200
mg/kgBB dapat menurunkan sebanyak 70%.
3. Lama pemberian ekstrak kemangi yang efektif untuk menurunkan kadar trigliserida
adalah 5-6 minggu.
Prospek yang diharapkan pada penelitian ini adalah peneliti selanjutnya dapat
melakukan penelitian eksperimental, dan dapat memanfaatkan kemangi dengan
memformulasikan untuk sediaan obat maupun makanan agar dapat menurunkan kada
trigliserida dan sebagai upaya pencegahan hiperlipidemia.
BIBLIOGRAPHY
Ali, a., qasim, m., aftab, m. N., azam, s. M., iqbal, f., akram, s., & hussain, m. Z. (2017).
Effects of ocimum basilicum extract on hematological and serum profile of male
albino mice after alcl3 induced toxicity. Pure and applied biology (pab), 6(2), 505
510.
Ariyani, d. D., & raharjo, e. I. (2016). Pengaruh ekstrak daun kemangi (ocimum
basilicum l) terhadap daya tetas telur ikan lele dumbo (clarias gariepinus) yang
diinfeksi jamur saprolegnia sp. Fakultas perikanan dan ilmu kelautan.
Bahar, y., & septianawati, p. (2018). Pengaruh ekstrak etanol daun kemangi (ocimum
basilicum l folium) terhadap kadar sgot dan sgpt tikus putih (rattus norvegicus strain
wistar) yang diinduksi msg. Herb-medicine journal, 1(1). 10.30595/hmj.v1i1.2484
El-nahal, d., & thabet, h. (2012). Study the impact of sweet basil extracts (ocimum
Dita Fitriani, Neno Fitriyani Hasbie, Putri Aprilianti /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(5),
496 -507
Studi Literatur Pengaruh Pemberian Ekstrak Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Terhadap Kadar
Trigliserida Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Galur Wistar yang Diberi Diet Tinggi
Lemak 506
basilicum) to reduce blood cholesterol. Egyptian journal of nutrition and health,
7(1), 118.
Ghazwani, a. H., osman, n. N., & balamash, k. S. (2020). Role of gamma-irradiated basil
(ocimum basilicum) in the alleviation of heart toxicity induced by arsenic in rats.
International journal of pharmaceutical and phytopharmacological research
(eijppr), 10(2), 101109.
Hastuti, p. (2019). Genetika obesitas. Ugm press.
Kemenkes, r. I. (2013). Riset kesehatan dasar (riskesdas) 2013. Jakarta: badan penelitian
dan pengembangan kesehatan kementrian kesehatan republik indonesia.
Lai, h., & lim, y. (2011). Evaluation of antioxidant activities of the methanolic extracts of
selected ferns in malaysia. International journal of environmental science and
development, 2(6), 442.
Lestari, e. T. (2017). Perbedaan kadar trigliserida serum dari darah yang dibekukan
sebelum dicentrifuge dan langsung dicentrifuge. Universitas muhammadiyah
semarang.
Marwat, s. K., khan, m. S., ghulam, s., anwar, n., mustafa, g., & usman, k. (2011).
Phytochemical constituents and pharmacological activities of sweet basil-ocimum
basilicum l.(lamiaceae). Asian journal of chemistry, 23(9), 3773.
Saha, s., mukhopadhyay, m. K., ghosh, p. D., & nath, d. (2012). Effect of methanolic leaf
extract of ocimum basilicum l. On benzene-induced hematotoxicity in mice.
Evidence-based complementary and alternative medicine, 2012.
Sakr, s. A., el-abd, s. F., osman, m., kandil, a. M., & helmy, m. S. (2011). Ameliorative
effect of aqueous leave extract of ocimum basilicum on ccl4-induced hepatotoxicity
and apoptosis in albino rats. J. Am. Sci, 7(8), 116127.
Soliman, a. M., rizk, m. A., shalaby, m. A., & elkomy, a. A. (2020). Mechanisms of
hepato-renal protective activity of ocimum basilicum leaf extract against
paracetamol toxicity in rat model. Adv. Anim. Vet. Sci, 8(4), 385391.
Touiss, i., harnafi, m., khatib, s., bekkouch, o., ouguerram, k., amrani, s., & harnafi, h.
(2019). Rosmarinic acid-rich extract from ocimum basilicum l. Decreases
hyperlipidemia in high fat diet-induced hyperlipidemic mice and prevents plasma
lipid oxidation. Physiology and pharmacology, 0.
Touiss, i., khatib, s., bekkouch, o., amrani, s., & harnafi, h. (2017). Phenolic extract from
ocimum basilicum restores lipid metabolism in triton wr-1339-induced
hyperlipidemic mice and prevents lipoprotein-rich plasma oxidation. Food science
and human wellness, 6(1), 2833.
Touiss, i., ouahhoud, s., harnafi, m., khatib, s., bekkouch, o., amrani, s., & harnafi, h.
(2021). Toxicological evaluation and hepatoprotective efficacy of rosmarinic acid-
rich extract from ocimum basilicum l. Evidence-based complementary and
alternative medicine, 2021.
Dita Fitriani, Neno Fitriyani Hasbie, Putri Aprilianti /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(5),
496 -507
Studi Literatur Pengaruh Pemberian Ekstrak Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Terhadap Kadar
Trigliserida Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Galur Wistar yang Diberi Diet Tinggi
Lemak 507
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication
under the terms and conditions of the Creative Commons
Attribution (CC BY ND) license
(https://creativecommons.org/licenses/by/3.0/).